Timika, fajarpapua.com – Persoalan yang melilit dunia pendidikan Mimika yang ditinggalkan kepala dinas Pendidikan lama masih sangat kompleks.
Setelah berhasil membayar gaji guru PPPK yang menunggak 9 bulan, ternyata saat ini Pemda Mimika harus berhadapan dengan persoalan rumit lainnya yakni nasib 269 tenaga guru yang lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPG PPPK) Tahun 2021 belum juga ada kejelasan.
Kaleb Wojeri, bersama sejumlah guru yang lulus PG tahun 2021 kepada fajarpapua.com, Selasa (22/11/22) mengemukakan, setelah dinyatakan lulus setahun silam nasib mereka malah tidak jelas.
“Sebagian besar dari kami sudah dikeluarkan dari sekolah, hanya ada beberapa teman yang masih mengajar. Kita dikeluarkan karena dianggap sudah lulus, tapi nasib kita sekarang malah terkatung-katung,” ungkap Kaleb.
Dikemukakan, 269 guru yang lulus PG atau melebihi nilai ambang batas tidak kebagian formasi di sekolah induk. Sebab, yang diakomodir hanya guru sekolah induk yang jumlahnya sekitar 200-an orang.
“Tinggal nasib kami yang belum jelas. Kalau teman-teman guru PPPK sekolah induk mereka sudah dapat,” tukasnya.
Menurut dia, lantaran ketiadaan formasi tahun 2021, Kemendikbudristek pernah janjikan pengangkatan tahun 2022. Tapi ternyata saat akun SDACASN terbuka, tertulis keterangan Mimika tidak sedang membuka formasi guru.
“Akun sudah tutup. Kami minta Pemda Mimika bisa prioritaskan kami tahun depan atau kalau bisa perjuangkan tahun ini,” bebernya.
Selain itu, para guru tersebut belum mengetahui apakah nama mereka termasuk dalam formasi 600 atau tidak. “Karena semua kembali ke daerah. Kemendikbud bilang tanya ke daerah. Kami berharap nasib kami bisa diperjuangkan,” tuturnya.(ana)
