BERITA UTAMAMIMIKA

Jaring Aspirasi di Dapil I Mimika, Anton Pali Sumbang 700 Kursi dan Peralatan Masak

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

Jaring Aspirasi di Dapil I Mimika, Anton Pali Sumbang 700 Kursi dan Peralatan Masak

Share this article
c6cc466b 6d45 4b65 b862 976511072787
Anggota DPRD Mimika Anton Pali menyerahkan kursi secara simbolis. Foto : Reyno

Timika, fajarpapua.com – Anggota DPRD Kabupaten Mimika dari Partai Nasdem, Anton Pali, S.H, menggelar Reses Tahap lll Tahun 2022 di Jalan C Heatubun Gang Pa’lak, Kelurahan Kwamki Baru, Senin (19/12) malam.

Dalam reses di daerah pemilihan (Dapil) l tersebut, Anton mendengar dan menyerap secara langsung aspirasi dari masyarakat.

ads

Anton mengatakan seluruh aspirasi yang disampaikan dalam Reses nantinya akan dibawa ke dewan untuk didorong dan diperjuangkan secara bersama di DPRD Kabupaten Mimika.

Dalam Reses tersebut Anton juga menyerahkan bantuan 700 unit kursi dan juga peralatan masak memasak.

“Saya siapkan 700 Kursi, itu permintaan dari masyarakat dan dibagikan ke masyarakat di Dapil I ,”kata Anton saat ditemui disela-sela kegiatan reses.

Anton mengatakan bahwa kursi tersebut nantinya dibagikan ke warga sehingga bisa digunakan di masing masing lingkungan dalam berbagai acara.

“Saya respon sekali usulan masyarakat sehingga kalau mereka mau ibadah lingkungan atau kerukunan tidak perlu sewa kursi lagi. Alat-alat dapur juga tidak sewa-sewa lagi,”ujarnya.

Selain itu Anton juga mengungkapkan, sebagian besar aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam Reses sebelumnya juga telah diakomodir dan dikerjakan seperti pembangunan di jalan lingkungan dan juga drainase jalan.

“Aspirasi yang masyarakat usulkan seperti jalan, saya perjuangkan lewat Pokir. Kegiatan Pokir itu masyarakat sendiri yang kerjakan, masyarakat disini yang kerja. Saya tidak mendukung kalau dia panggil orang dari luar, untuk kerja,”ungkap Anton.

Dalam Reses kali ini warga menyampaikan sejumlah aspirasi terutama mengenai kondisi drainase di wilayah tersebut yang sudah buntu.

Selain itu warga mengeluh sulitnya mendapatkan kerja karena banyak perusahaan di Mimika yang merekrut karyawan dari luar.

Juga ada guru yang mengabdi di wilayah pegunungan yang mengaku belum dibayarkan hak-haknya dan butuh alat komunikasi seperti radio sebagai fasilitas pendukung komunikasi karena tidak ada jaringan telepon. (ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *