Timika, fajarpapua.com – Jenazah korban kebiadaban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak dievakuasi ke Kabupaten Mimika, Selasa (24/1).
Jenazah dievakuasi ke Timika dengan menggunakan pesawat Smart Air dan tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika sekira pukul 09.26 WIT.
Dari Bandara Mozes Kilangin, jenazah langsung dibawa ke RSUD Mimika untuk dilakukan pemulasaraan sebelum diberangkatkan ke Makassar untuk dimakamkan di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.
Ketua Kerukunan Keluarga Daerah Barru (KKDB) Kabupaten Mimika, H Iwan Anwar SH MH mengatakan korban merupakan warga KKDB yang berdomisili di Kabupaten Puncak.
“Beliau meninggalkan seorang istri dan lima orang anak. Sehari-hari berkerja sebagai tukang ojek dan dulu pernah di Timika. Korban berasal dari Kabupaten Barru, Kecamatan Taneteriaja,” kata Iwan di RSUD Mimika.
H Iwan juga mengutuk keras pembunuhan yang dilakukan oleh KKB yang dinilainya sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan.
“Saya selaku Ketua KKDB Mimika sangat mengutuk perbuatan itu, biadab sekali,” ungkapnya.
Iwan yang juga Anggota DPRD Mimika tersebut mengimbau kepada pemerintah pusat untuk mengubah pola pengamanan dan pendekatan yang dilakukan selama ini.
Menurutnya pendekatan humanis sangat tidak logis karena yang dihadapi adalah kelompok yang berbeda ideologi dengan kita.
” Kepada Presiden, Menteri, Panglima TNI dan Kapolri untuk meninjau kembali sistem pengamanan yang diterapkan pada daerah konflik,”tegasnya.
Selain itu Iwan juga mengimbau kepada warga KKDB dimanapun berada untuk berhati-hati dan waspada terhadap keselamatan dirinya.
Jika memang situasi keamanan tidak kondusif diminta untuk meninggalkan daerah tersebut.
“Karena jangankan kalian warga sipil yang ada disana TNI POLRI juga di habisi. Selain itu jika sudah terjadi proses hukumnya tidak jelas, pelaku sama identitasnya dikantongi tapi hingga sekarang pelakunya tidak tertangkap,”ujarnya.(ron)