BERITA UTAMANASIONAL

Mengenal Asal Muasal Prapaskah dan Aturan Puasa

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
25
×

Mengenal Asal Muasal Prapaskah dan Aturan Puasa

Share this article
IMG 20230226 WA0038

Jakarta, fajarpapua.com – Prapaskah merupakan masa tirakat umat kristen menjelang hari raya Paskah. Masa Prapaskah dimulai pada hari Rabu Abu dan berakhir kira-kira enam pekan kemudian, sesudah matahari terbenam pada hari Kamis Putih atau Sabtu Suci (Malam Paskah). Bagi Anda yang masih bertanya tanya mengenai apa itu Prapaskah dan bagaimana asal-usulnya berikut ulasannya:

Apa yang dimaksud dengan Prapaskah?

Melansir laman Katolikku, menurut Norma Universal untuk tahun liturgi dan kalender umum romawi Prapaskah adalah musim liturgi yang diperintahkan untuk mempersiapkan perayaan Paskah.

Masa Prapaskah adalah masa 40 hari sebelum Paskah, yang digunakan Gereja untuk mempersiapkan diri dalam merayakan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus pada hari Minggu Paskah. Liturgi Prapaskah mempersiapkan perayaan misteri paskah baik katekumen, dengan berbagai tahap inisiasi Kristen, dan umat beriman, yang mengingat mereka sendiri Baptisan dan lakukan penebusan dosa.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Asal Muasal Prapaskah

Istilah “prapaskah” (sebelum paskah) mula-mula dipakai umat Katolik Indonesia sebagai pengganti frasa “masa puasa”, istilah lama yang merupakan terjemahan kata vastentijd dari bahasa Belanda. Istilah “masa puasa” menonjolkan amalan yang dikerjakan.

Sementara itu, dalam bahasa Yunani dan Latin, masa prapaskah merujuk pada jangka waktu, yakni Sarakosti, yang berarti masa 40 hari

Asal-usul dan isi prapaskah sendiri sudah lama hidup.  Pada abad ketiga  atau awal abad keempat, praktek ini sudah muncul di Mesir.  Awalnya bukan untuk mempersiapkan  paskah tetapi untuk merayakan puasa Tuhan di padang gurun, sesudah pembaptisan-Nya di Sungai Yordan. Kisah biblis memberikan gambarannya.

Kapan Prapaskah dimulai dan berakhir?

Mayoritas penganut agama Kristen memperingati Prapaskah sejak hari Rabu Abu dan berakhir pada hari Kamis Putih. Enam hari Minggu di antaranya tidak dihitung, karena masing-masing merupakan “Paskah kecil”, yaitu peringatan kemenangan Yesus atas dosa dan kematian. Salah satu perkecualian terkenal adalah di Keuskupan Agung Milan yang mengamalkan Ritus Ambrosian, di mana Prapaskah dimulai pada hari Minggu 6 minggu sebelum Paskah.

Aturan Puasa Selama Prapaskah

Pantang makan daging atau makanan lain menurut ketentuan konferensi para Uskup hendaknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat tersebut kebetulan jatuh pada salah satu hari yang terhitung hari raya, sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan pada hari Jumat Agung, memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan Kita Yesus Kristus.



Peraturan pantang mengikat mereka yang telah berumur genap empat belas tahun; sedangkan peraturan puasa mengikat semua yang berusia dewasa sampai awal tahun ke enampuluh.

Sebagai umat Katolik wajib berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Selama masa Prapaskah, kewajiban puasa hanya dua hari saja. Melansir laman Iman katolik, yang wajib berpuasa adalah semua orang beriman yang berumur antara delapan belas (18) tahun sampai awal enam puluh (60) tahun.

Pantang di Prapaskah

Umat Katolik wajib berpantang pada hari Rabu Abu dan setiap hari Jumat sampai Jumat Suci. Jadi hanya 7 hari selama masa PraPaskah.
Yang wajib berpantang adalah semua orang katolik yang berusia empat belas (14) tahun ke atas.

Pantang berarti:
Pantang daging, dan atau
Pantang rokok, dan atau
Pantang garam, dan atau
Pantang gula dan semua manisan seperti permen, dan atau
Pantang hiburan seperti radio, televisi, bioskop, film.

Karena begitu ringannya, kewajiban berpuasa dan berpantang sesuai dengan semangat tobat yang hendak dibangun,umat beriman, baik secara pribadi, keluarga, atau pun kelompok.

Dianjurkan untuk menetapkan cara berpuasa dan berpantang yang lebih berat. Penetapan yang dilakukan diluar kewajiban dari gereja, tidak mengikat dengan sangsi dosa. Dalam rangka masa tobat, maka pelaksanaan perkawinan juga disesuaikan. Perkawinan tidak boleh dirayakan secara meriah.(net)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *