BERITA UTAMAMIMIKA

Satu Warga Meninggal Karena Demam Berdarah, Pemerintah Distrik Wania Galakkan Fogging

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
10
×

Satu Warga Meninggal Karena Demam Berdarah, Pemerintah Distrik Wania Galakkan Fogging

Share this article
IMG 20230227 WA0051
Kepala Distrik Wania, Richard N Wakum

Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Distrik Wania, Kabupaten Mimika bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika menggalakkan fogging atau pengasapan.

Hal ini dilakukan guna membunuh nyamuk pembawa vektor demam berdarah dengue (DBD) yang kini mulai merebak di wilayah Distrik Wania.

ads

Kepala Distrik Wania, Richard N Wakum mengatakan hingga saat ini setidaknya terdapat enam kasus DBD di wilayah kerjanya.

Bahkan lanjutnya satu diantaranya dinyatakan meninggal dunia akibat kasus tersebut.

“Untuk khusus Distrik Wania data kasus sampai saat ini sudah mencapai 6 kasus DBD yang tercatat di Kelurahan Inauga. Dan satu orang dinyatakan meninggal dunia,” katanya ditemui fajarpapua.com di Timika, Senin (27/2).

Richard menyampaikan dengan merebaknya Kadus DBD pihaknya berupaya menangani secara maksimal dengan menerjunkan tim penyuluh.

Menurutnya, tim ini bertugas memberikan penyuluhan terhadap masyarakat terutama dalam pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan gerakan 3 M yakni menguras, menutup dan mengubur.

Selain itu lanjut Richard pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika juga melakukan fogging dititik-titik terjadinya kasus DBD terutama di Kelurahan Inauga.

Selanjutnya fogging akan dilaksanakan di Kelurahan Kamoro Jaya dan Kelurahan Wonosari Jaya serta Kampung Kadun Jaya.

Menurut Richard, fogging atau pengasapan bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Kami berharap dengan diadakan fogging tersebut tidak ada penderita demam berdarah di lagi yang terjadi di Mimika,” ucapnya.

Selain itu Richard berharap warga Mimika harus hidup bersih dengan cara menguras bak-bak mandi, menutup penampungan-penampungan air, serta mengubur kaleng-kaleng yang sudah tidak di pakai. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *