BERITA UTAMAMIMIKA

Penuh Hikmad, Umat Katolik Mimika Rayakan Minggu Palma Mengenang Yesus Memasuki Kota Yerusalem

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
12
×

Penuh Hikmad, Umat Katolik Mimika Rayakan Minggu Palma Mengenang Yesus Memasuki Kota Yerusalem

Share this article
IMG 20230402 WA0020
Misa pertama Minggu Palma di Paroki St Stefanus Sempan

Timika, fajarpapua.com – ‘Yerusalem-Yerusalem lihatlah Rajamu, Hosana Terpujilah Kristus Raja Maha Jaya’.

Hari Ini, Minggu (2/1/2023), miliran umat katolik di seluruh pelosok dunia serempak menyanyikan lagu dengan lirik (sesuai bahasa masing-masing), nada dan arti yang sama, Yerusalem-Yerusalem lihatlah Rajamu, Hosana Terpujilah Kristus Raja Maha Jaya’.

ads

Sesuai tradisi, pada minggu jelang Paskah, umat Katolik merayakan Minggu Palma. Minggu Palma merupakan pembuka pekan suci atau jelang Yesus didera, wafat dan bangkit.

Pada perayaan ini, umat Katolik mengenang Yesus yang memasuki kota Yerusalem. Sebagai raja, Yesus disambut dengan nyanyian, sorak-sorai dan lambaian daun palem. Oleh karenanya, perayaan ini disebut Minggu Palma.

“Mereka (orang banyak) mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru: Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!” (Yohanes 12: 13).

Seperti halnya gereja katolik universal, khusus gereja katolik Mimika, misa pertama Minggu Palma dirayakan secara meriah. Seperti di gereja Katedral Tiga Raja, Gereja SP 2, SP 3, Gereja Katolik SP 1 dan Gereja Katolik St Stefanus Sempan.

Khusus Gereja Sempan, misa Minggu Palma dimulai pukul 06.30 WIT yang dipimpin Pastor Maximilianus Dora, OFM. Pastor Maksi mengawali misa dengan memberkati daun Palma di halaman gereja selanjutnya ribuan umat berarak masuk yang disambut Koo dari wilayah II.

Hingga berita ini dipublish, perayaan Ekaristi masih berlangsung.

Pada Minggu Palma, umat Kristiani merayakan masuknya Yesus Kristus ke Yerusalem dengan penuh kemenangan.

Sebagai keturunan Raja Daud, seharusnya Yesus mengendarai kendaraan yang layak atau kuda yang gagah. Namun, ia justru mengendarai keledai, seekor kuda mini, tidak gagah dan lekat dengan pekerjaan kasar.

Ternyata ada nilai kesederhanaan yang ingin diajarkan Yesus. Selain itu, seperti dikutip Katolisitas, umat diajak untuk membuka gerbang hati. Yesus pun ingin masuk ke hati umat-Nya, tetapi tentu dalam kondisi gerbang hati yang terbuka.

“Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!” (Mazmur 24: 7)

Salah satu langkah nyata membuka gerbang hati adalah dengan kesediaan untuk mengakui dosa di hadapan Tuhan lewat penerimaan Sakramen Tobat.

Kenyataannya Tuhan memilih keledai, makhluk yang jelas-jelas lemah, bukan kuda yang gagah dan jauh lebih kuat. Seperti halnya Tuhan memilih bersama umat-Nya, yang mau mengakui kelemahan dan mau membuka diri.

Umat diingatkan untuk tidak sombong. Ketika peristiwa perarakan, orang-orang mengelu-elukan Yesus

Melansir Christianity, Minggu Palma dimulai di Gereja Yerusalem sekitar akhir abad ketiga. Saat itu, kebaktian terdiri dari nyanyian pujian, doa, dan pembacaan Alkitab saat orang-orang melakukan perjalanan melalui banyak tempat suci di dalam kota.

Di tempat terakhir, tempat kenaikan Yesus ke surga, pelayanan akan membacakan bagian alkitabiah tentang kemenangan Yesus masuk ke Yerusalem.

Tradisi Minggu Palma berlanjut hingga abad keenam dan ketujuh ketika pohon palem mulai digunakan dalam upacara pemberkatan.

Pada abad kedelapan, prosesi pagi menggantikan prosesi malam dan Gereja Barat merayakan apa yang sekarang dikenal sebagai Minggu Palma.

Saat ini, umat Kristen memperingati Minggu Palma untuk mengingat kematian pengorbanan Kristus di kayu salib, memuji Tuhan atas karunia keselamatan, dan menantikan kedatangan Tuhan yang kedua kali.

Banyak gereja, termasuk tradisi Lutheran, Katolik Roma, Metodis, Anglikan, Ortodoks Timur, Moravia, dan Reformasi, mendistribusikan daun palem kepada jemaat pada Minggu Palma untuk perayaan adat.

Cabang-cabang palem dikenal secara luas sebagai simbol perdamaian dan kemenangan.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *