BERITA UTAMAMIMIKA

Hari Ini Umat Katolik Rayakan Hari Raya Minggu Palma, Apa Arti dan Makna Minggu Palma?

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
452
×

Hari Ini Umat Katolik Rayakan Hari Raya Minggu Palma, Apa Arti dan Makna Minggu Palma?

Share this article
Lukisan Yesus memasuki kota Yerusalem.
Lukisan Yesus memasuki kota Yerusalem.

Timika, fajarpapua.com – Hari ini umat Katolik Mimika, Indonesia dan dunia merayakan hari raya minggu palma.
Minggu Palma mengenangkan apa? Mengapa disebut sebagai perayaan Minggu Palma?

Simak arti Minggu Palma, salah satu hari raya penting bagi umat Katolik yang dirayakan hari ini.

ads

Minggu Palma adalah perayaan untuk mengenangkan kedatangan Yesus di kota Yerusalem, sebelum nantinya Ia disalibkan, wafat, dan bangkit pada hari ketiga. 

Kebangkitan Yesus dirayakan oleh umat Katolik sebagai Hari Raya Paskah. Sedangkan Minggu Palma diperingati tepat satu minggu sebelum Paskah.

Masa selama satu minggu terakhir menjelang Paskah disebut sebagai Pekan Suci. 

Pekan Suci yang diawali dengan perayaan Minggu Palma merupakan masa bagi umat Katolik secara khusus mengenang dan merenungkan kisah sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus.

Rangkaian Pekan Suci terdiri dari Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci/Malam Paskah/Vigili Paskah, dan Minggu Paskah.
Fokus perayaan Minggu Palma adalah kenangan akan kedatangan Yesus di kota Yerusalem.

Menurut kisah yang tertulis dalam Injil, kedatangan Yesus di kota Yerusalem disambut oleh para pengikutnya dengan gempita.

Mereka mengalasi jalan yang akan dilewati Yesus di Yerusalem dengan daun palma. Mengalasi jalan dengan daun palma merupakan kebiasaan yang dilakukan bagi orang yang terhormat atau memiliki kedudukan tinggi pada zaman itu.

Ketika Yesus melewati jalan-jalan di kota Yerusalem, mereka mengelu-elukan Yesus sambil melambaikan daun palma di tangan. Itulah mengapa peringatan ini dinamai Minggu Palma. Daun palma sendiri pada zaman itu merupakan simbol kemenangan. 

Yesus tiba di Yerusalem dengan menunggang keledai, seekor binatang yang melambangkan perdamaian dan kesederhanaan.

Pada perayaan Minggu Palma, umat Katolik akan pergi ke Gereja dengan membawa daun palma. 

Daun palma yang dibawa umat kemudian diberkati dan seusai misa akan disimpan di rumah masing-masing.

Nantinya, daun tersebut akan dibakar dan abunya digunakan dalam peringatan Rabu Abu pada tahun berikutnya. 

Selain upacara pemberkatan daun palma, liturgi khusus yang terdapat dalam perayaan Minggu Palma adalah prosesi perarakan di mana Imam memasuki Gereja dan umat melambai-lambaikan palma di tangan sambil menyanyikan puji-pujian.

Nyanyian merdu “Yerusalem…Yerusalem lihatlah Rajamu” menggema di semua gereja katolik.

Sebagai rangkaian Pekan Suci, pada misa Minggu Palma akan dibacakan pula kisah sengsara Tuhan Yesus dari sejak Ia ditangkap oleh para serdadu, diadili, disalibkan, wafat, dan bangkit pada hari ketiga.

Seluruh umat diajak untuk mengenang dan merenungkan kembali kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus yang bermuara pada penebusan bagi umat manusia.

Umat juga diajak untuk bertobat, mengakui dosa-dosanya, dan menghidupi sikap hidup baru yang mencerminkan cinta kasih Allah.
 
Itulah arti perayaan Minggu Palma, hari besar umat Katolik untuk mengenangkan kedatangan Yesus di Yerusalem.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *