BERITA UTAMAPAPUA

Danyon OPM Tewas Ditembak, TPNPB Rilis Foto Jazad TNI dan Amunisi Hasil Rampasan dari Prajurit TNI di Mugi Nduga Papua

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
346
×

Danyon OPM Tewas Ditembak, TPNPB Rilis Foto Jazad TNI dan Amunisi Hasil Rampasan dari Prajurit TNI di Mugi Nduga Papua

Share this article
IMG 20230503 WA0034
Foto amunisi dan peralatan militer yang diramlas TPNPB serta jazad prajurit TNI yang ditembak.

Timika, fajarpapua.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada Rabu (3/5) merilis foto satu jazad TNI dan ribuan amunisi yang diklaim disita dari prajurit TNI yang terbunuh di Mugi, Nduga, Papua pada 25 Maret 2023 silam.

Pada peristiwa itu, TPNPB melaporkan komandan batalyon (Danyon) Mam, Kodap III Ndugama, Wisurul Gwijangge tewas ditembak.

ads

Jubir TPNPB Sebby Sambom dalam keterangan pers yang diterima redaksi fajarpapapua.com, Rabu (3/4) mengatakan sebanyak 16 prajurit TNI yang ditembak pasukan TPNPB, namun baru lima jazad yang diambil militer Indonesia.

“Pimpinan militer Indonesia boleh menyangga. Tapi kami sampaikan fakta. Oleh karena itu kami cantumkan foto bukti anggota TNI yang ditembak mati dan juga semua peralatan anggota TNI yang kami rampas,” ungkap Sebby.

Menurutnya, foto jazad TNI serta empat foto lainnya diambil langsung dari lapangan. “Ini merupakan salah satu bukti dari sekian anggota TNI yang kami tembak, dan laporan ini langsung dikirim dari Ndugama Derakma,” klaim Sebby.

Ia menjelaskan perihal penembakan 16 anggota TNI. Saat kejadian, pukul 01.00 Sabtu (25/3), prajurit TNI/Polri melakukan penyerangan ke Pos Markas Esa Distrik Mam Mugi kabupaten Nduga.

Pada peristiwa tersebut mengakibatkan 2 pasukan TPNPB terkena tembak. Satu orang atas nama Wisurul Gwijangge jabatan komandan batalyon Mam, dan yang satunya lagi luka-luka atas nama Emepben Gwijangge (dipastikan mereka bersaudara).

“Pada peristiwa itu ibu hamil tujuh bulan atas nama Adena Karunggu dan anaknya umur 3 tahun dipastikan turut dibunuh pasukan Indonesia. Ini benar-benar kejam,” ujar Sebby mengutip pernyataan Panglima Kodap III Ndugama, Derakma, Brigjen Egianus Kogoya.

“Atas peristiwa tersebut telah dilaporkan dari Markas Kodap III Ndugama akan melakukan tindakan pembalasan buat pasukan Indonesia. Sebab selama kami tahan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, anak buah sudah diperintahkan tidak boleh menembak militer Indonesia. Kami tahan sandera untuk menyeret Indonesia, supaya Indonesia bersedia atau mau duduk melakukan perundingan sampai Papua merdeka,” ujar Sebby.

Namun karena penyerangan itu akhirnya terjadi penembakan yang menewaskan prajurit TNI. Selain amunisi dan senjata, TPNPB juga menyita alat komunikasi HT, telepon satelit, camera drone dan masih banyak lagi alat alat militer yang terus dipelajari penggunaannya.

“Kondisi mayat sudah membusuk dan berubah jadi tengkorak, silahkan militer Indonesia ambil,” papar Sebby.(feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *