Rote Ndao – Anggota Komisi C DPRD Rote Ndao, Djanu Jaja Manafe mengkritik kualitas pekerjaan hotmix Jalan Kapasiok Persawahan – Oele yang dinilai asal jadi. Dewan mewanti-wanti jangan sampai ruas jalan tersebut senasib jalan utama Mokdale yang kini sudah dianami pohon pisang oleh masyarakat setempat.
Kontributor fajarpapua.com Dance Henukh dari Rote Ndao melaporkan, pekerjaan Jalan Kapasiok Persawahan – Oele sekedar asal jadi tanpa memperhatikan kualitas.
Menyoroti hal itu, Djanu Jaja Manafe dari Fraksi PDI-Perjuangan mendesak pihak terkait agar memastikan bahwa pekerjaan infrastruktur yang dilakukan PT Tunas Baru Abadi harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dalam draft DPA APBD Rote Ndao TA 2023.
“Terutama pekerjaan ruas jalan Kapasiok-Oele materialnya harus dicek. Jangan sampai jalan ini ditanami pohon pisang oleh warga seperti di jalan utama Mokdale itu,” ujar Manafe, Selasa (22/8/2023) di Lobi Kantor DPRD Rote Ndao.
Lanjut dia, pekerjaan jalan Kapasiok di area persawahan hanya sekedar ditebar sirtu.
“Dari pantauan saya ketebalan sirtunya diragukan. Kalau bisa draft kontrak diserahkan ke Komisi C supaya kami bisa turun langsung cek di lapangan,” bebernya sambil menambahkan alokasi pengerjaan jalan tersebut menelan dana Rp 3 miliar.
Sebaliknya ia menilai, tindakan warga menanam pisang di Jalan Mokodale harus menjadi pelajaran. Sebab ruas jalan yang baru dikerjakan itu sudah berlubang dan bisa berakibat fatal bagi pengendara yang melintas di malam hari.
“Apalagi saat ini banyak tamu ETMC XXXII yang hadir di Pulau Rote. Orang tidak tahu akan terjadi kecelakaan apalagi lubang dalam itu persis di badan jalan. Bagi saya ini sebuah bentuk olokan kepada kontraktor dan pemerintah yang mengeluarkan uang negara banyak, tapi belum sampai waktunya sudah rusak,” kritik pria yang biasa disapa JM itu.(Dance Henukh)