BERITA UTAMAPAPUA

12 Distrik di Pegunungan Bintang Rawan Gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata, Tanpa Pengamanan Saat Pemilu

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
29
×

12 Distrik di Pegunungan Bintang Rawan Gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata, Tanpa Pengamanan Saat Pemilu

Share this article
IMG 20240131 WA0146
Deklarasi Pemilu damai di Pegunungan Bintang

Jayapura, fajarpapua.com – Sebanyak 12 distrik di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, rawan dari gangguan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada saat Pemilu tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

Masalah gangguan KKB di 12 Distrik tersebut telah dibahas bersama Bupati Pegunungan Bintang, Sepi Yan Bidana, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pegunungan Bintang, Pemerintah Daerah, Forkopimda, tokoh adat, masyarakat, Dandim Yahukimo dan Kapolres Pegunungan Bintang, bagaimana pelaksanaan pemilu di masing-masing distrik tersebut.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

“Untuk 12 distrik rawan gangguan keamanan dari KKB tetap dilakukan pemungutan suara di TPS yang telah ditentukan tanpa pengamanan. Parpol, penyelenggara Pemilu dan pemerintah telah sepakat menjamin keamanan di lokasi itu,” jelas Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Mohamad Dafi Bastomi, Rabu (31/1/2024).

Bastomi menegaskan, pihaknya bersama parpol hingga penyelenggara telah sepakat untuk tidak ada pengamanan dari aparat keamanan di 12 Distrik tersebut supaya tidak menjadi pemicu keributan.

“Atas kesepakatan dari semua pihak tidak ada pengamanan, kami sangat menghormati itu. Yang terpenting penyelenggara Pemilu itu jalan. Ketua-ketua partai, kepala distrik, semua tokoh sudah sepakat di 12 distrik rawan KKB cukup diamankan perangkat yang ada distrik itu, dan jaminan keamanan dilakukan bersama,”kata Bastomi.

Ia mengatakan, personel yang berada di Kabupaten Pegunungan Bintang tidak mencukupi untuk melakukan pengamanan di semua TPS nanti. “Personel di dalam Polres yang siap saja hanya 145 personil yang dioperasi mantapbrata, PAM TPS 137 personil dan kami hanya dapat BKO dari Brimob dan 50 personil dari Polda Papua,”katanya.

Kapolres berharap sesuai dengan kesepakatan bersama ini, keamanan di wilayah Pegunungan Bintang hendaknya dijaga bersama untuk kelancaran pemungutan surat suara pada 14 Februari mendatang.

Ditempat yang sama Bupati Pegunungan Bintang, Sepi Yan Bidana menyampaikan, pada
Pemilu 2024, dirinya memastikan tidak ada intervensi apapun dalam pelaksanaan.

“Saya paham jika rakyat kasih ke siapa, itu adalah pilihannya. Barang siapa bekerja dan dengar-dengaran rakyat, akan mendapat suara dari rakyat,” ujarnya.

Dikatakan, soal kalah dan menang adalah hal biasa. “Mari kita berjuang bersama untuk Pemilu aman dan damai,” katanya.(hsb).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *