Timika, fajarpapua.com – Masyarakat Fanamo dan Omawita, Distrik Mimika Timur Jauh hingga kini belum menikmati air bersih. Meski memiliki mesin dan instalasi air sudah terpasang di rumah warga, namun setahun vakum, banyak pipa instalasi mengalami kerusakan.
Selain itu, mesin penyedot air yang memiliki kapasitas daya rendah tidak mampu menyedot air dalam volume banyak.
Hal ini dikemukakan Kepala Distrik Mimika Timur Jauh Yulius Katagame kepada fajarpapua.com, Minggu (14/4).
Ia mengemukakan, proyek air bersih dua kampung itu menghabiskan dana sebesar Rp 1,7 miliar.
“Anggaran Rp 1,7 Miliar itu bersumber dari APBD Mimika tahun anggaran 2022, satu tahun air tidak berjalan, banyak instalasi pipa yang sudah rusak, jadinya harus dibuat instalasi baru lagi,” ujarnya.
Yulius mengatakan, belum semua rumah warga terpasang instalasi air, hal itu itu juga yang menjadi penyebab mengapa air belum juga dialirkan ke rumah-rumah warga.
“Minggu lalu dari kontraktor kembali kerjakan itu, tapi belum rampung. Banyak pipa yang bocor karena sudah satu tahun tidak digunakan,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk masyarakat di kampung Amamapare 95 persen warga bergantung pada air hujan, 5 persen warga mengambil diambil dari perusahaan, selebihnya warga menggunakan air kali meski tidak memenuhi syarat higenis. Dampak dari itu, banyak warga Amamapare terkena penyakit kulit.
“Untuk Amamapare sudah saya usulkan soal air bersih, namun sampai saat ini belum ada realisasi,” paparnya. (moa)