Timika, fajarpapua.com – Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kampung Potowayburu, Distrik Mimika Barat Jauh, Pemda Mimika melalui Dinas PUPR memanfaatkan mata air alami yang ada di hutan.
Kepala Dinas PUPR Mimika Robert Mayaut Jumat (23/2) mengatakan, air sudah mengair selama 24 jam penuh tanpa menggunakan bantuan listrik dengan memfaatkan gravitasi atau mengalirkan air dari tempat tinggi ke lokasi yang lebih rendah dan tinggal melakukan sambungan ke rumah-rumah.
“Kami ambil air dari kepala air yang mata airnya di dalam hutan sana di atas gunung, kita bawa turun ke bawah, rencana saya akan ke sana untuk melihat,”katanya.
Sementara terkait ketersediaan air bersih diwilayah pesisir lainnya pihaknya akan bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menerapkan teknologi merubah air payau (asin) menjadi air tawar.
” Kita kerjasama dengan BRIN untuk tekonologi merubah air payau menjadi air minum,”ungkapnya.
Menurutnya ada empat kampung yang akan diujicobakan dengan teknologi merubah air payau menjadi air minum.
” Kokonao, Atuka,Uta dan Amar. Nanti kita bikin dua, air untuk minum sendiri, air MCK sendiri.Kalau menghasilkan air minum itu biayanya lebih besar,”ujarnya.(ron)