BERITA UTAMAJayapura

Anggota MRP Fibiolla Irianni Ohe Jaring Aspirasi Masyarakat Kabupaten Jayapura

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
81
×

Anggota MRP Fibiolla Irianni Ohe Jaring Aspirasi Masyarakat Kabupaten Jayapura

Share this article
9d667136 3d62 44ef b9cd 388b4991b04d
Anggota MRP Pokja Perempuan, Fibiolla Irianni Ohei, didampingi Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo dan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Papua Faturachman, serta pengelola rumah produksi sagu Kampung Sereh Yopie Yowangka, saat memperlihatkan tepung sagu yang sudah dibuat kemasan

Jayapura, fajarpapua.com-Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Perempuan, Fibiolla Irianni Ohe, melakukan kunjungan kerja kampung-kampung bertemu masyarakat dan mama-mama Papua di Kabupaten Jayapura, untuk menjaring aspirasi masyarakat.

“Saya bertemu masyarakat selama tujuh hari untuk jaring aspirasi mereka. Saya pun langsung turun melihat mama-mama Orang Asli Papua (OAP) yang berjualan di pasar mendengarkan keluhan mereka selama ini dan sekaligus memberikan solusi,”ujar Fibiolla Ohe kepada wartawan saat berada di pengelola rumah produksi sagu Kampung Sereh Sentani, Kamis (2/5).

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Dengan turunnya anggota MRP ke tengah-tengah masyarakat diharapkan bisa berdampak pada kemajuan maupun kesejahteraan masyarakat OAP dan mama-mama pedagang yang berjualan di pasar di wilayah Kabupaten Jayapura. Selain jaring aspirasi di UMKM pedagang mama-mama Papua, ia juga jaring aspirasi sanggar seni, maupun bertemu langsung di masyarakat Kampung Yongso Saparai, Distrik Ravenirara.

“Tujuh hari saya sudah duduk langsung bersama masyarakat mendengarkan keluh kesah atau permasalahan yang dihadapi, dengan pelaku UMKM, sanggar seni, didampingi mitra perbankan maupun forkopimda,”jelas Febiola.

Dikatakan dia, pada saat bertemu masyarakat, ia juga memberikan solusi, salah satunya untuk mama-mama pedagang di pasar, ketika berjualan dapat uang lalu pulang uang hasil jualannya habis diminta suami atau keluarga yang akhirnya dalam melanjutkan jualan tidak bisa lagi karena modal sudah habis.

Sehingga diberikan solusi kepada mama-mama pedagang dengan meminta bantuan Bank Indonesia supaya ada perbankan bisa membantu datang jemput bola ke tempat jualan mama-mama Papua di pasar.

“Dengan perbankan datang ke pasar langsung, uang hasil jualan mama-mama Papua bisa langsung di tabung, sehingga mereka dalam berjualan bisa tetap eksis dan masih bisa miliki tabungan atau modal”.

“Kita sudah minta tolong ke bank untuk bisa jemput bola di mama-mama Papua selesai jualan dan ada petugas bank datang untuk menyisihkan uang hasil jualannya agar mereka bisa menabung, supaya pulang tetap ada uang yang mereka simpan,”pungkasnya.

Kemudian, Febiolah meminta rumah pengolah tepung sagu di Kampung Sereh agar dikembangkan dengan baik dan didorong sehingga bisa di jual skala nasional maupun internasional demi meningkatkan potensi perekonomian masyarakat di Kabupaten Jayapura.

Selain itu, Febiola juga melihat pembuatan breket dari pohon sagu di Kampung Harapan yang bisa digunakan untuk sebagai alat bakar menganti arang dan menjaga lingkungan.

Menurutnya, potensi hasil alam di Kabupaten Jayapura harus dikelolah dengan baik dengan adanya Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua tidak ada sumber daya alamnya, hanya bisa mengolah hasil potensi alamnya seperti pohon sagu yang bisa di ekspor ke luar Indonesia.

Ditempat yang sama Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Faturachman menyampaikan kehadirannya ke pembuatan sagu di Kampung Sereh sesuai dengan undangan anggota MRP.

Dikatakannya, pada budidaya sagu ini ada tiga hal yang statergis yaitu bahan pokok alternatif, sagu juga memeliki nilai ekonomis pasar Eksport dan sagu ini dikembangkan komunitas asli Papua dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat Papua. “Kalau sagu ini dikembangkan dengan baik akan meningkatkan pemberdayaan masyarakat Papua,”ujar Faturachman.

Sementara itu Pj Bupati Triwarno Purnomo berharap kelompok sagu ini terus berkembang dan berjalan dengan baik sehingga hasilnya bisa dipertahankan kedepan.

“Saya sampaikan terima kasih ke Bank Indonesia atas kunjungannya kepada kelompok sagu binaan Febiole Ohe bersama pak Yopie Yowangka. Kita harus punya pabrik olahan sagu sehingga kita akan memberikan suport terus sehingga bisa berjalan dan memberikan hasil yang baik dengan melestarikan sagu,”ungkap Triwarno.

Ia mengungkapkan prospek sagu di Kabupaten Jayapura sangat bagus,tetapi produksi belum bisa banyak sehingga perlu dikembangkan lagi.

“Kita harap proses produksi sagu hingga sampai jadi tepung sagu dan pengemasannya. Kita dorong pengusaha sagu ini untuk dibuatkan ijin BPOM dan sertifikat halal, dengan demikian, bisa produk kemasan tepung sagu bisa dijual ke pasaran,”katanya.(hsb).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *