Timika, fajarpapua.com – Kepala Suku Besar Nduga Elipanus Wesareak meminta agar perang keluarga yang terjadi di Kabupaten Nduga agar tidak melebar kemana-mana terutama Timika, Kabupaten Mimika.
Elipanus Wesareak kepada fajarpapua.com di Jalan Hasanudin Timika, Selasa (18/6) mengatakan, perang keluarga tersebut dipicu karena Pemilihan legislatif antara Om dan Keponakannya hingga menyebabkan empat korban jiwa yang terjadi sejak 15 Februari 2024 kemarin hingga sekarang.
“Ini masalah perolehan suara pada Pileg kemarin kemudian berselisih hingga menjadi perang keluarga. Korban dari pihak Ikabus Gwijangge tiga orang yang dibakar dua orang, kemudian pihak Tarni Wandikbo satu orang dan juga sudah dibakar,”katanya.
Terhadap kejadian tersebut ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Nduga agar perang tetap terjadi di Kabupaten Nduga dan tidak boleh keluar ke Timika atau lainnya di wilayah Papua umumnya.
“Saya dengan tegas melarang, siapa pun tidak boleh melakukan tindak lanjut yang terjadi di Nduga, untuk mengganggu Kamtibmas tidak boleh terjadi terlebih di Kabupaten Mimika,”ungkapnya.
Menurutnya di Timika beberapa hari ini sudah terjadi ada mobil-mobil yang lalu lalang mencari korban kedua belah pihak yang bertikai. Terhadap adanya tidakan tersebut ia menegaskan untuk berhenti dan tidak boleh lakukan untuk mencari korban khususnya di Timika karena sangat meresahkan masyarakat di Mimika.
“Apabila ketegasan saya ini tidak dihiraukan dan terjadi apa-apa saya bersama TNI Polri akan tidak tegas siapa pun dia dari kedua belah pihak, tidak akan saya beri ampun karena itu adalah termasuk pembunuhan berencana,”tegasnya.
Ia meminta kepada kedua belah pihak untik menahan diri dan tidak boleh ada korban lagi, karena akan dilakukan penyelesaian masalah tersebut secara kekeluargaan.
“Saya minta stop dan tahan diri kami akan duduk bersama Pemerintah Kabupaten Nduga dan bersama tokoh-tokoh akan menyelesaikan masalah pertikaian dalam keluarga ini cari solusi yang terbaik. Jadi siapa pun harap memaklumi dan dijaga,”ujarnya.(ron)