BERITA UTAMAPAPUA

Kelompok Ikabus Gwijangge dan Tarni Wandikbo Nyaris Bentrok Kembali, Ini yang Dilakukan Polres Nduga

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
115
×

Kelompok Ikabus Gwijangge dan Tarni Wandikbo Nyaris Bentrok Kembali, Ini yang Dilakukan Polres Nduga

Share this article
3085b54c e626 47db 9841 e8e22bbb9915
Aparat Kepolisian berjaga saat pertikaian antar kelompok di Kabupaten Nduga.

Timika, fajarpapua.com – Kelompok Ikabus Gwijangge dan Tarni Wandikbo nyaris terlibat bentrokan kembali pada Rabu (5/6) kemarin.

Beruntungnya, bentrokan dua kelompok yang telah berulangkali terjadi dan telah menimbulkan korban jiwa maupun luka- luka ini berhasil dihalau Polres Nduga.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Kabid Humas mengatakan keberhasilan tersebut berawal dari Polres Nduga yang melakukan patroli gabungan di sekitaran Kota Kenyam, Kabupaten Nduga pada Rabu (5/6).

Sekitar pukul 14.30 WIT lanjutnya Kelompok Ikabus Gwijangge melakukan penyerangan kepada kelompok Tarni Wandikbo, namun personel Polres Nduga yang diback up Satgas Tindak ODC berhasil menghalau dua kelompok masyarakat tersebut.

“Sehingga bentrokan dua kelompok masyarakat tidak terjadi,” ucap Kabid Humas.

Lebih lanjut, ia mengatakan salah satu pimpinan kelompok masyarakat Ikabus Gwijangge yang hendak melakukan penyerangan ke kelompok Tarni Wandikbo berinisial EU diamankan oleh Polres Nduga.

Sementara itu, Kapolres Nduga, AKBP V.J. Parapaga mengatakan berbagai upaya saat ini terus dilakukan untuk menghentikan pertikaian antarkelompok.

“Memang benar upaya mendamaikan kedua kelompok yang bertikai akibat belum tuntasnya pembagian suara hasil pemilu legislatif lalu yang menyebabkan dua orang meninggal,” ujarnya.

“Kabupaten Nduga merupakan salah satu wilayah di Papua Pegunungan yang saat pemilu menggunakan sistem noken,” imbuhnya.

Kapolres Nduga mengatakan akibat pertikaian antarkelompok, yakni kelompok Ikabus Gwijangge dengan Tarni Wandikbo mengakibatkan dua orang meninggal, yakni Lingganus Gwijangge yang meninggal Sabtu (1/6), dan Delius Gwijangge tewas pada 28 Mei lalu.

Tercatat enam kali kedua kelompok bertikai, yaitu tanggal 15 Februari, tanggal 16 Februari, tanggal 4 Maret, tanggal 23 Maret, tanggal 14 April dan Sabtu (1/6).

Untuk menghindari makin banyaknya korban jiwa maka pihaknya menggandeng para tokoh melalukan pendekatan ke kedua kelompok.

Selain itu juga Polres Nduga juga menggalakkan patroli dan melakukan razia senjata tajam yang dibawa seperti busur dan anak panah guna memberikan rasa aman di masyarakat.

“Saat ini Situasi kota kenyam dalam keadaan aman dan terkendali, masyarakat lainnya beraktivitas seperti biasa,” pungkasnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *