Timika, fajarpapua.com- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mimika meminta agar penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) disesuaikan dengan Jalur Zonasi dan sesuai jumlah ruang kelas.
Kabid SMP dan SMA Disdik Mimika, Manto Ginting kepada fajarpapua.com, Rabu (3/7) mengatakan, penerimaan siswa setiap sekolah harus menyesuaikan dengan jumlah kelas yang kosong.
Dicontohkan jika ruang kelas ada 10 maka sekolah tersebut harus menerima siswa maksimal sebanyak 320 anak didik atau 32 anak setiap kelasnya.
Dikatakan untuk penerimaan siswa baru terdapat empat jalur penerimaan siswa-siswi, yakni jalur zonasi sebanyak 70 persen.
Tingginya kuota untuk jalur zonasi ini karena tujuan pembangunan suatu sekolah dari Kementerian Pendidikan RI untuk mendekatkan tempat tinggal siswa ke sekolah.
Selanjutnya Jalur Afirmasi, dimana sekolah negeri di Kabupaten Mimika harus mengakomodir secara khusus untuk anak-anak dari Suku Amungme dan Kamoro.
“Jadi untuk Jalur Afirmasi itu lebih kusus untuk Suku Amungme dan Kamoro, walaupun anak itu secara zona tidak pas untuk sekolah di situ, tapi harus diterima kalau memang ada kemauannya untuk sekolah,” ucapnya.
Kemudian, jalur zonasi untuk anak-anak yang disesuaikan dengan alur kerja orang tua yang berpindah-pindah yang dibuktikan dengan surat pindah.
Terakhir penerimaan jalur prestasi, menurutnya meski tidak harus melalui tes, akan tetapi harus dibuktikan dengan sertifikat pertasi yang diraih di Sekolah Dasar (SD) asalnya.
Untuk jalur prestasi ini tambahnya siswa-siswi yang berprestasi dapat melampirkan sertifikat penghargaan dalam bidang akademik dan non akademik saat mendaftar.
“Jalur prestasi tidak harus melalui tes, tapi ditunjukan dengan bukti prestasi akademik dan non akademik saat di SD,” pungkasnya. (moa)