Timika, fajarpapua.com – Untuk meningkatkan mutu para pengajar, Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) mengadakan Kegiatan In House Training pengembangan kompetensi Pedagogik di Hotel Horison Ultima Timika, Selasa, (16/7).
Kegiatan yang mengusung tema “Refleksi dalam membelajari Kurikulum Merdeka” diikuti 68 guru dari tingkat SD sampai SMP dan sebagian dari pembina asrama yang berperan mendampingi siswa.
Kepala Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokon Timika, Andreas Ndityomas mengatakan kegiatan ini adalah bentuk komitmen pihaknya sebagai mitra YPMAK dalam memajukan SATP sebagai institusi pendidikan.
Dijelaskan peningkatan SDM pengajar sangat dibutuhkan mengingat para guru ini akan mendidik siswa-siswi Amungme Kamoro dan lima suku kerabat selama sembilan tahun.
Sehingga lanjutnya, untuk menyiapkan generasi yang bermartabat dan berkualitas dimasa depan dibutuhkan SDM guru yang benar-benar berkualitas.
“Untuk melahirkan siswa yang berkualitas, tentunya harus menyiapkan SDM guru yang mampu mengantar anak menuju kedewasaan berfikir, berperilaku dan kepribadian itu melalui proses pendidikan yang bermutu. Sehingga pelatihan ini salah satu bagian dari implementasi dari kurikulum merdeka dalam rangka mengembangka potensi Pedagogik guru,”katanya.
Menurutnya dalam pelatihan diharapkan para guru berkembang kompetensi profesionalitas, sosial dan kepribadian sebagai satu kompetensi utuh dari kepribadian guru.
“Kegiatan ini hanya satu hari tetapi ada penugasan-penugasan yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti program hari ini,” ujarnya.
Sementara Rektor Universitas Katolik De La Salle Manado yang sekaligus Sekretris Eksekutif BPH Yayasan Pendidikan Lokon, Prof Johanis Ohoitimur selaku narasumber mengatakan, Mendikbud sudah menerapkan kurikulum merdeka.
Dimana dalam kurikulum merdeka ini siswa dididik sesuai dengan bakat dan kemampuannya, latar belakangnya dan sesuai dengan potensi yang terbaik sehingga mereka merdeka bebas belajar dan bertumbuh sebagai manusia menuju kepada masa depan.
Dengan demikian para guru perlu dibantu untuk tidak hanya bicara saja tetapi harus mengoreksi diri apakah pembelajaran yang dilakukan diasiapkan atau tidak.
“Jadi guru-guru SATP hari ini dilatih untuk mengerti apa itu refleksi, melatih guru untuk membantu masyarakat untuk melakukan refleksi apa yang sudah guru dan siswa lakukan apakah dalam proses belajar mengajar,” ungkapnya.(ron)