Timika, fajarpapua.com – Sembilan dari 11 peserta tamat mengikuti Papuan Bridge Program Youth Entrepreneurship (PBP YET) Angkatan Pertama Tahun 2024 yang digelar PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Institut Pertambangan Nemangkawi.
Penamatan yang digelar Jumat (26/7) ditandai dengan penyerahan sertifikat dan cinderamata oleh Senior Vice President (SVP) Sustainable Development PTFI Nathan Kum kepada para peserta.
Untuk diketahui angkatan pertama PBP YET dari 252 pendaftar dari seluruh Papua, setelah melalui proses seleksi dipilih sebanyak 11 peserta.
Tetapi dari 11 peserta yang mengikuti program tersebut ada 9 sembilan peserta yang dinyatakan lulus dan 2 peserta dinyatakan gagal karena tidak nenyelesaikan 13 modul dalam program.
Nathan Kum dalam sambutannya mengatakan dalam program ini bukan nilai yang dicapai tetapi ilmu-ilmu yang didapat baik secara teori maupun praktek di lapangan.
Dengan demikian setelah mengikuti program ini bagi yang lulus bisa menerapkan dalam usahanya yang akan atau sudah dijalani selama ini.
“Bagi yang belum lulus bukan berarti gagal tetapi bisa saja mencapai kesuksesan dengan cara lain. Kemudian untuk yang lulus selamat dan gunakan ilmu yang sudah didapat dalam menjalankan usaha,” tuturnya.
Nathan Kum berpesan kepada para peserta yang lulus untuk tetap belajar, berusaha dan bekerja keras tanpa mengharapkan bantuan maka kesuksesan akan dicapai.
“Untuk peserta yang sudah lulus tetaplah belajar dan bekerja keras tidak ada yang tidak mungking jika kita terus berusaha. Jangan mengeluh apa yang telah didapat di pelatihan ini sebagai bekal untuk tetap berusaha dalam mencapai kesuksesan,”ungkapnya.
Selanjutnya mewakili peserta yang lulus Fatima Onawame mengatakan dirinya mengucapkan terima kasih kepada PTFI yang memberikan kesempatan dirinya mengikuti pelatihan.
Diakui dengan mengikuti PBP YET, dirinya mengerti dalam menjalankan usaha diperlukan strategi untuk meningkatkan perekonomian hingga mencapai kesuksesan.
“Terima kasih karena telah melatih dan mendidik kami yang awalnya punya usaha tetapi tidak pintar dalam menjalankannya, sekarang sudah tahu dalam menjalankan usaha seperti cara pengaturan uang dan bagaimana melihat peluang yang bisa meningkatkan perekonomian,” ujarnya.(ron)