BERITA UTAMAMIMIKA

Berupaya Cerdaskan Anak Amungme Kamoro, SATP Launching Program Pembelajaran Sistem Montessori Class

124
×

Berupaya Cerdaskan Anak Amungme Kamoro, SATP Launching Program Pembelajaran Sistem Montessori Class

Share this article
IMG 20240809 WA0113
SVP Community Development PTFI Nathan Kum meninjau pembelajaran sistem Montessori Class di SATP, Jumat (9/8).

Timika, fajarpapua.com – PT Freeport Indonesia melalui Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) dan Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) terus berupaya mencerdaskan anak Papua khususnya Suku Amungme Kamoro dan lima suku kekerabatan yang ada di Mimika.

Salahsatu yang dilakukan yaitu dengan menerapkan program pembelajaran dengan sistem Montessiri Class yang dilaunching pada Jumat (9/8) di Kampus SATP, Jalan Soponyono, Kelurahan Wonosari Jaya, Distrik Wania, Kabupaten Mimika.

Metode pembelajaran Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang pendidik dari Italia dengan cara belajar sambil bermain .

Metode ini diterapkan terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar, walaupun ada juga penerapannya sampai jenjang pendidikan menengah.

Metode ini menekankan pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep akademis dan keterampilan praktik.

Ciri lainnya adalah adanya penggunaan peralatan otodidak (koreksi diri) untuk memperkenalkan berbagai konsep.

Kepala Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokon Timika Andreas Ndityomas mengatakan, latar belakang penerapan pembelajatan Montessori ini adalah bagian dari pegembangan kurikulum YPL di SATP yaitu kurikulum berbasis kehidupan kontekstual Papua.

Pengembangan tersebut dilakukan menurutnya, dikarenakan sejak tahun 2023 YPL mendampingi anak-anak Papua yang bersekolah, membutuhkan sebuah proses pendampingan khusus yang strategis yang membantu anak-anak bisa mengembangkan konsep memahami tentang bentuk dan ukuran yang abstrak.

“Ketika ada di SATP Tahun 2019, kami menemukan bahwa anak-anak yang lulusan SD, kalau dalam kurikulum merdeka dia ada di fase C dan D. Tetapi kapasitas dan kemampuannya dan kompetensinya masih fase A. Dari kondisi ini mendorong kami untuk melakukan kajian kebutuhan riil anak Papua itu bagaimana, dari observasi kita ke sekolah-sekolah internasional kami menemukan metode kurikulum yang paling pas untuk bisa masuk kelompatan kurikulum merdeka adalah program Montessori,” jelasnya.

Ia mengungkapkan logika berfikir, karkter, ketelitian berfikir, bertindak, cara berfikir yang mandiri dan perilaku yang mandiri detailnya itu diatur didalam proses pembelajaran Montessori.

“Dasar itulah mengapa program ini sampai kami integrasikan dengan kurikulum konvensional, sehingga jika nanti kurikulum berubah-ubah tapi substansi dari desain yang khas Papua ini akan dikembangkan terus sehingga seiring dengan berkembangnya kurikulum. Selain itu didalam program ini mendidik dengan hati sebagai manusia utuh itu sejalan dengan visi misi YPL,”ungkapnya.

Selanjutnya mewakili YPMAK Wakil Direktur Grant Making dan Strategi Pengembangan Aset Yohan Wambrauw mengatakan pihaknya mengapresiasi kepada YPL yang telah mengelola SATP dimana dalam perjalanan waktu menerapkan kurikulum yang benar-benar kontekstual untuk pembelajaran di Papua khusuanya di Mimika.

“YPMAK mengucapkan terima kasih kepada YPL yang telah mengelola SATP yang sudah mendesain kurikulum yang dikaitkan dengan kesulitan-kesulitan dan persoalan pembelajaran yang ada di Papua sehingga bisa membantu anak-anak kita ini dalam proses belajar, yang benar-benar membawa dalam satu pengembangan potensi diri anak terkait dengan akademik maupun karakter,” tuturnya.

Menurutnya hadirnya pembelajaran Montessori tersebut menjawab tantangan karena menemukan satu kurikulum dimana pada aktifitas belajar yang sesuai dengan harapan SATP pelayanan yang terbaik kepada putra-putri Papua yang berkesempatan belajar di SATP.

“Ini merupakan poin yang sangat luar biasa atas terobosan yang dilakukan oleh YPL. Sehingga atas nama YPMAK kami menyambut baik inisiatif dan YPMAK akan tetap mendukung program-program YPL,”ujarnya.

Mewakili Manajemen PTFI, Senior Vice President Community Development PTFI Nathan Kum mengatakan, pembelajaran ini sangat membantu anak-anak Papua mengatasi kesulitan-kesulitan ketika belajar.

Dengan diterapkan pembelajaran ini menurutnya anak-anak akan mudah mengerti pembelajaran-pembelajaran pada program Montessori.

Menurutnya program pembelajaran tersebut sangat baik sehingga PTFI sangat mendukung untuk diterapkan di SATP.

“Ini sangat bermanfaat dan sangat baik untuk masa depan mereka. Karena memang program ini baru pertama di Papua memang sangat baik dan sudah di terapkan dinegara-negara besar didunia,”katanya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *