Jayapura, fajarpapua.com-Mantan Kabid Humas Polda Papua, Drs. Ahmad Musthofa Kamal telah mengabdikan dirinya selama lebih dari dua dekade untuk bangsa.
Drs. Ahmad Musthofa Kamal SH, kelahiran 1 September 1968 dengan pangkat Komisaris Besar Polisi yang merupakan lulusan Sepa Milsuk 1992-1993, saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri.
Sepanjang kariernya di jajaran Polri, Ahmad Musthofa Kamal telah menorehkan berbagai prestasi gemilang dan berkontribusi dalam pengamanan serta pemeliharaan ketertiban masyarakat Indonesia. Salah satunya pada tahun 1993, AM Kamal memulai kariernya di Polda Aceh, yang pada saat itu masih menjadi Daerah Operasi Militer (DOM).
“Selama tugas di Aceh, saya terlibat dalam Operasi DOM 7 dan bekerjasama unsur TNI untuk mengamankan wilayah-wilayah seperti Bireun, Perlak, dan Pondok Aceh Tengah,” kata Kamal, Selasa (14/1/2025).
Melalui pengalaman tersebut, AM Kamal menunjukkan kepemimpinan yang tangguh dan profesionalisme yang tinggi. Setelah menyelesaikan tugas sebagai Satgas di Aceh, AM Kamal dipercaya untuk menjabat sebagai Kapolsek Padang Tiji Pidie, yang dikenal sebagai daerah simpatisan Gerakan Aceh Merdeka.
Dia mengatakan, dalam penugasannya di wilayah yang penuh tantangan ini, dirinya membina hubungan erat dengan masyarakat setempat berkat penguasaan bahasa Aceh. Hubungannya yang dekat dengan warga memungkinkan AM Kamal untuk lebih efektif dalam melakukan tugas kepolisian, khususnya dalam mengurangi ketegangan dan menjaga stabilitas di daerah tersebut.
Selanjutnya, karier AM Kamal berkembang pesat, pada awal tahun 2000, kemudian dia melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa Polri), yang membuka peluang bagi dirinya untuk bertugas di Polda Sumatera Selatan dan Polda Sumatera Utara.
Kamal mengaku selama bertugas di Sumut telah berhasil mengungkap berbagai kasus besar, termasuk perambahan hutan tegerter 40 di Padang Lawas yang dijadikan kebun sawit melibatkan DL Sitorus dan perambahan hutan di Mandailing Natal oleh PT Mujur Timber dengan tersangka Adlin Lies yang merugikan negara hingga miliaran rupiah, serta penyalahgunaan BBM ilegal oleh Mega dan suaminya.
Keberhasilannya dalam menangani kasus-kasus tersebut menjadikannya sosok yang diperhitungkan di Polda Sumut.
Kemudian, kata dia, pada 2008, AM Kamal dipindahtugaskan ke Polda Maluku Utara setelah mengikuti pendidikan Sespim Polri dan bertugas sebagai Kapolres Halmahera Selatan. Di wilayah pasca-konflik ini, dia berhasil membina masyarakat dan menjaga stabilitas daerah dengan segala keterbatasan yang ada.
Salah satu prestasi pentingnya adalah mengawal proses demokrasi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati dengan menggunakan diskresi kepolisian, hal ini dilatarbelakangi dengan pembakaran pendopo Bupati saat Pilkada sebelumnya dan 7 calon Anggota DPRD Kabupaten Halsel batal dilantik karena masih menyisakan permasalahan.
Diskresi kepolisian diambil oleh Kamal untuk menjaga hasil pemungutan suara Pemilu Kada 2010 dengan 2 gembok pada kotak suara, 1 satu gembok milik petugas TPS dan 1 gembok milik penjaga TPS (Polri), mengingat Kabupaten Halmahera Selatan dengan 30 Kecamatan yang terdapat di beberapa pulau baik di pulau kecil maupun di pulau besar seperti Bacan dan Obi.
Pada 2011, AM Kamal dipromosikan sebagai Wakapolresta Depok, dimana dia kembali menghadapi tantangan dalam menangani konflik antar kelompok agama. Berkat pendekatan yang bijaksana dan kemampuannya menjembatani perbedaan, ia mampu menjaga kerukunan antar kelompok dan menjadikan Depok sebagai contoh daerah yang aman dan damai.
Dan pada saat dinas di Divhumas Polri tahun 2013 dan tahun 2014 AM Kamal ditunjuk untuk membantu pemulangan TKI yang berada di Arab Saudi karena kelebihan masa tinggal yang sebelumnya sempat terjadi unjuk rasa di Jedah Arab Saudi.
Selanjutnya, pada tahun 2016, AM Kamal dipromosikan menjadi Kabid Humas Polda Papua. Dia lebih dari enam tahun bertugas di Papua, dan terlibat dalam berbagai operasi penting, seperti penanganan busung lapar di Asmat, pembebasan sandera di Tembagapura Mimika, hingga keterlibatannya dalam Satgas Nimangkawi dan Satgas Damai Cartenz.
Keberhasilannya dalam operasi-operasi tersebut mendapatkan penghargaan dari Kapolda Papua, Kapolri, bahkan Presiden Republik Indonesia. Lanjut Kamal, pada tahun 2022, iya kembali dipercayakan menjabat sebagai Kabag Mitra Biro Penmas Divisi Humas Polri.
Dalam tugasnya saat ini, AM Kamal telah berhasil memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk media, lembaga pendidikan, dan sektor swasta, guna mendukung peningkatan kapasitas anggota Polri dan efektivitas tugas-tugas kehumasan. Dedikasinya yang luar biasa menjadikan AM Kamal sebagai teladan bagi perwira Polri lainnya dalam menjalankan tugas kepolisian yang lebih profesional dan responsif.
Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal adalah sosok yang menunjukkan dedikasi dan pengabdian tinggi dalam karier kepolisian. Dari Aceh hingga Papua, dia telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan negara.
Lanjut dia, semua pencapaian dan penghargaan yang diraihnya, termasuk berbagai tanda jasa seperti Satyalancana Bhayangkara Nararya hingga GOM VII, mencerminkan komitmennya yang tak tergoyahkan untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan persatuan bangsa Indonesia.(hsb)