Jayapura, fajarpapua.com– Perum Bulog Wilayah Papua mengumumkan telah menyiapkan stok beras sebanyak 49 ribu ton lebih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan suci Ramadhan. Selain beras, Bulog Papua juga memastikan ketersediaan minyak goreng, tepung terigu, dan gula pasir guna mendukung kebutuhan pokok masyarakat.
“Kami memastikan stok beras untuk kebutuhan bulan suci Ramadhan masih tersedia dan memadai hingga 4 bulan ke depan,” ujar Wakil Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Papua, Jusri, pada Minggu (2/3/2025).
Menurut data yang ada, persediaan beras di sejumlah gudang Bulog di wilayah Papua, termasuk Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya, mencapai lebih dari 30 ribu ton. Selain itu, terdapat sekitar 9 ribu ton beras yang masih dalam proses pengiriman, sehingga total stok beras mencapai lebih dari 49 ribu ton.
“Stok beras ini cukup memadai hingga 5 bulan ke depan, meskipun kami memperkirakan adanya peningkatan konsumsi pangan pada momen-momen tertentu seperti Ramadhan dan Lebaran. Secara berkala, Bulog juga masih mendatangkan beras dari luar Papua,” jelas Jusri.
Jusri menambahkan kebutuhan pangan terutama beras, selalu meningkat saat hari raya keagamaan. Untuk itu, Bulog bekerja sama dengan pemerintah melalui ritel-ritel di lapangan untuk memastikan ketersediaan dan pengawasan distribusi beras.
Selain beras, komoditas lain seperti gula, tepung, dan minyak goreng juga dipastikan dalam kondisi memadai. “Stok gula di seluruh Papua mencapai 444 ton, dengan 100 ton lebih di Jayapura. Sementara itu, stok minyak goreng mencapai 123 ribu liter, dan tepung tersedia sebanyak 22 ribu kg,” kata Jusri.
Mengenai potensi kenaikan harga bahan pangan akibat tingginya permintaan jelang Ramadhan, Jusri menyatakan bahwa Bulog akan melakukan pengawasan ketat di lapangan. Bulog melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah sebagai regulator, untuk memberikan sanksi kepada oknum pedagang yang menaikkan harga secara tidak wajar atau melakukan penimbunan stok bahan pokok untuk mencari keuntungan berlebih.
“Kami akan terus memantau dan memastikan ketersediaan stok serta stabilitas harga bahan pokok selama Ramadhan dan Lebaran,” tegas Jusri. (hsb)