Jayapura, fajarpapua.com– Aksi saling serang antar massa pendukung Bupati dan Wakil Bupati di Puncak Jaya hingga kini masih berlangsung.
Selain menyebabkan 1 korban tewas, tercatat 15 orang korban mengalami luka-luka dan 38 bangunan terbakar dalam bentrok yang berlangsung panah sejak Senin (3/3) lalu.
Ironisnya, gedung SD Pruleme yang berada di Toba Jaya, Puncak Jaya juga tidak luput dari aksi brutal pendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya.
“Terdata ada 15 korban yang luka-luka akibat terkena panah, dan 1 orang meninggal dunia. Sedangkan kerugian material berupa rumah-rumah terbakar sebanyak 38 unit, dan 1 unit SD Pruleme juga ikut dibakar,” ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, Rabu (5/3).
Ia mengatakan, personel Polres Puncak Jaya saat ini tengah memonitoring perkembangan situasi, pasca aksi saling serang antar massa pendukung di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya tersebut.
Benny menjelaskan, kejadian aksi saling serang ini terjadi pasca penganiayaan dengan senjata tajam yang menyebabkan salahsatu pendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya meninggal dunia.
Sementara Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara menyampaikan, pihak keamanan berupaya melerai kedua massa yang l bertika.
Namun situasi masih memanas sehingga aksi saling serang terjadi yang mengakibatkan adanya korban jiwa dan rumah warga yang di bakar.
“Sampai dengan saat ini, Personel Puncak Jaya masih dalam status waspada, dan mengantisipasi adanya pembakaran rumah atau bangunan kantor,” ucap Kapolres.
AKBP Kuswara, pihaknya bersama Pemda Puncak Jaya telah mengupayakan untuk menyelesaikan konflik antar kedua kubu massa, namun mereka belum bisa untuk berdamai dengan alasan adanya jatuh korban.(hsb)