BERITA UTAMAPAPUA

TPNPB Kodap XVI Yahukimo Klaim Sita Senjata dan Hentikan Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Korowai

624
×

TPNPB Kodap XVI Yahukimo Klaim Sita Senjata dan Hentikan Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Korowai

Share this article
IMG 20250411 WA0163
TPNPB-OPM) melalui Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XVI Yahukimo mengklaim telah menyita satu unit senjata api dan menghentikan aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Korowai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Jayapura, fajarpapua.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melalui Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XVI Yahukimo mengklaim telah menyita satu unit senjata api dan menghentikan aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Korowai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Dalam siaran pers resmi yang dikeluarkan oleh Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB pada Jumat, 11 April 2025, juru bicara TPNPB Sebby Sambom menyampaikan tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap aktivitas tambang ilegal yang menurut mereka merusak lingkungan dan mengancam kelestarian alam Papua.

Disebutkan senjata api yang disita merupakan milik seorang intelijen militer yang diduga menyamar sebagai pendulang emas di wilayah Korowai.

TPNPB menyatakan bahwa keberadaan aparat keamanan yang terlibat dalam kegiatan tambang ilegal memperkuat dugaan bahwa aktivitas tersebut didukung oleh unsur militer.

“Kami tidak akan tinggal diam terhadap penghancuran alam Papua oleh tambang ilegal yang menggunakan alat berat seperti ekskavator dan mengeksploitasi hasil hutan, termasuk kayu gaharu,” tegas Mayor Bocor Sobolim, Komandan Batalion Korowai TPNPB Kodap XVI Yahukimo, sebagaimana dikutip dalam siaran tersebut.

Selain di Korowai, TPNPB juga menyoroti aktivitas serupa di wilayah Bayabiru, Kabupaten Paniai, yang menurut mereka mendapat dukungan logistik dari aparat keamanan.

Mereka menuduh hasil tambang dibagi antara petinggi kepolisian dan pihak intelijen yang turut terlibat sebagai pendulang.

Markas Pusat TPNPB-OPM juga menyerukan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pertambangan ilegal, khususnya yang berasal dari aparat negara, untuk segera menghentikan aktivitasnya dan meninggalkan wilayah Papua.

Pihak TPNPB mengklaim akan menutup seluruh kegiatan tambang ilegal di wilayah yang mereka sebut sebagai tanah adat Papua.

Pernyataan ini ditandatangani oleh para pimpinan tertinggi TPNPB-OPM, yakni Panglima Tinggi Jenderal Goliath Tabuni, Wakil Panglima Letjen Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Mayjen Terianus Satto, dan Komandan Operasi Umum Mayjen Lekagak Telenggen.

Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak TNI maupun Polri terkait klaim yang disampaikan dalam siaran pers TPNPB tersebut. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *