Mappi, fajarpapua.com – Seorang oknum bidan yang juga Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial IT menuai kecaman publik usai mengunggah konten di media sosial yang dianggap menghina Mama-mama Papua.
Unggahan tersebut memicu kekecewaan dan keprihatinan dari berbagai kalangan, terutama masyarakat asli Papua yang merasa direndahkan.
Dalam unggahan yang beredar luas, IT diduga mengambil foto seorang mama Papua lalu menyertakannya dengan narasi yang merendahkan.
Tindakan ini dianggap tidak etis, terlebih dilakukan oleh seorang tenaga kesehatan yang seharusnya menjadi teladan dalam sikap dan perilaku, baik di ruang publik maupun digital.
“Saya sangat menyayangkan tindakan tersebut. Mama-mama Papua bukan pengemis. Mereka pekerja keras, mandiri, dan berjuang demi keluarga dengan berjualan hasil bumi dan kerajinan tangan,” ujar Kelvin M, salah satu warga yang menyampaikan surat terbuka sebagai bentuk protes atas unggahan IT.
Lebih lanjut, Kelvin menekankan Papua adalah tanah yang terbuka bagi siapa saja.
Namun, keterbukaan itu seharusnya dibalas dengan rasa hormat, bukan perlakuan yang melecehkan masyarakat asli.
Ia juga mengimbau agar pihak pemerintah daerah, khususnya Bupati Mappi, menanggapi kejadian ini secara serius dan memberikan sanksi tegas terhadap pelanggaran etika ASN.
Bahkan, bila perlu, pemindahan tugas terhadap yang bersangkutan dianggap sebagai langkah preventif untuk menjaga ketentraman dan keharmonisan masyarakat.
Kelvin menutup pesannya dengan ajakan untuk saling menghargai dan menjaga persaudaraan antarwarga di tanah Papua.
“Mari kita hidup dengan hati yang tulus, di mana pun kita berada, apalagi saat kita berada di tanah orang lain,” tegasnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait maupun klarifikasi dari Irma Tendengan mengenai unggahan yang bersangkutan. (red)