Timika, fajarpapua.com – Kontak tembak antara aparat TNI dan kelompok bersenjata terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (14/5) menewaskan 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Berdasarkan keterangan dari Komando Operasi TNI Habema yang diterima fajarpapua.com peristiwa bermula pada Rabu 14 Mei 2025 sekitar pukul 04.00 hingga 05.00 WIT, saat aparat keamanan dari TNI akan memasuki sejumlah kampung di Distrik Sugapa, yakni Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba untuk melakukan misi damai berupa pelayanan kesehatan dan edukasi kepada masyarakat serta mengamankan rencana pembangunan jalan ke Hitadipa.
Namun kedatangan TNI justru dimanipulasi oleh kelompok bersenjata OPM dengan menyebarkan informasi kedatangan TNI akan mengancam nyawa masyarakat.
Akhirnya pasukan gabungan TNI yang di bawah kendali Komando Operasi TNI Habema melakukan operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata yang selama ini meresahkan masyarakat dan berhasil mengamankan situasi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Dalam operasi yang dilaksanakan secara terukur dan profesional sejak Selasa (13/5), TNI berhasil mensterilkan wilayah Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari aktivitas kelompok bersenjata yang dipimpin oleh tokoh separatis Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.
Berdasarkan laporan resmi di lapangan, sebanyak 18 anggota kelompok bersenjata tewas, dan sejumlah barang bukti berhasil diamankan, antara lain 1 pucuk senjata organik AK-47, 1 pucuk senjata rakitan, puluhan butir munisi berbagai kaliber, busur dan anak panah, bendera Bintang Kejora serta alat komunikasi.
Sementara itu Dansatgas Media Koops Habema Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono mengatakan, keberhasilan operasi ini menjadi langkah penting dalam menghadirkan kembali rasa aman bagi masyarakat dan memastikan bahwa proses pembangunan serta pelayanan publik dapat berjalan tanpa gangguan.
“Upaya penindakan ini bukan sekadar aspek keamanan, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap hak-hak dasar warga untuk hidup damai dan sejahtera di tanah kelahirannya,”katanya
Ia mengungkapkan, seluruh personel TNI yang terlibat dilaporkan dalam kondisi aman dan lengkap.
Saat ini pasukan masih bersiaga di beberapa sektor guna mengantisipasi kemungkinan pergerakan kelompok yang tersisa.
“TNI terus berkomitmen untuk hadir sebagai pelindung masyarakat dan mitra pembangunan di tanah Papua,”ungkapnya.
Dansatgas menambahkan, perlindungan warga sipil sebagai prioritas karena kelompok separatis bersenjata ini diketahui kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, serta penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan.
“Bahkan, dalam beberapa kejadian, kelompok ini melibatkan warga sipil dan anak-anak untuk kepentingan operasional mereka,”ujarnya.
Diberitakan sebelumnya 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dilaporkan tewas dalam kontak tembak dengan aparat TNI di beberapa tempat di Kabupaten Intan Jaya, Selasa (13/5).
Dari informasi yang diterima fajarpapua.com kontak tembak tersebut terjadi saat melakukan pengejaran terhadap kelompok OPM Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya dan Josua Waker Kampung Bambu Kuning, Kampung Sugapa Lama, Kampung Dugusiga, Kampung Eknemba dan Kampung Zanamba.(ron)