Jayapura, fajarpapua.com – Ananda Nurmila Nainin Alias Tapasya (9) meninggal di rumahnya di Dok IX, Distrik Jayapura Utara, setelah dianiaya ayah tirinya, MN. Setelah nyawanya terenggut, jasad korban dimasukkan ke dalam baskom hitam, ditutup kain sarung seperti tumpukan pakaian kotor, lalu dibawa ke tengah laut menggunakan perahu.
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen menjelaskan kejadian pada Senin (7/4) siang. “MN mencekik Nurmila pada bagian leher hingga tubuhnya lemas, hidung mengeluarkan darah, lalu korban menghembuskan nafas terakhir,” ujarnya, Selasa (20/5).
Usai membunuh, pelaku menaruh jasad dalam baskom, dibawa teman MN ke perahu yang dipinjam, kemudian berlayar sekitar 1,7 kilometer dari pantai. “Di tengah laut, kaki korban diikat nilon pada ujung karung berisi batu. Kemudian jasad dibuang dan tenggelam bersama batu,” tambah AKBP Fredrickus, didampingi Kasat Reskrim AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda.
Setelah membuang korban, MN kembali pulang dan pura-pura mencari anak yang hilang. Polisi menahan MN di rumahnya pada Jumat (16/5) setelah seluruh bukti mengarah kepadanya.
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun, karena melanggar Pasal 80 Ayat (3) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.(hsb)
