Timika, fajarpapua.com — Sebanyak 11 dari 19 narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, pada Senin (2/6) sekitar pukul 11.00 WIT diketahui merupakan bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berasal dari wilayah Puncak Jaya, Puncak, dan Paniai.
Adapun 11 narapidana tersebut diantaranya Yotenus Wonda, Alison Wonda dan Tandangan Kogoya yang terafiliasi KKB Puncak Jaya
Alenus Tabuni, Junius Waker, Yantis Murib, Ardinus Kogoya, Pelinus Kogoya dan Marenus Tabuni terafiliasi dengan KKB Puncak.
Selanjutnya Anan Nawipa dan Yakobus Nawipa yang merupakan anggota KKB Paniai
Sementara narapidana non-KKB masing-masing Agus Gobay, Yeheskiel Degei, Noak Tekege, Gimun Kogoya, Jenison Gobay, Roy Wonda, Andreas Tekege dan Salomo Tekege
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani didampingi Wakil Kepala Operasi Kombes Adarma Sinaga menyatakan pihaknya telah mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pengejaran.
“Kami tidak akan mentolerir aksi kekerasan dan pelarian ini, terlebih jika melibatkan jaringan KKB. Tim kami bersama jajaran Polda Papua Tengah dan instansi terkait saat ini terus melakukan pengejaran secara intensif. Semua napi yang kabur akan ditindak tegas sesuai prosedur,” tegas Brigjen Faizal.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun tetap waspada.
“Kami mengimbau masyarakat di wilayah Nabire dan sekitarnya agar tidak panik. Jika melihat atau mengetahui keberadaan para napi, khususnya yang terafiliasi KKB, segera laporkan ke aparat terdekat atau hubungi call center Polri,” ujar Kombes Yusuf.
Satgas Operasi Damai Cartenz memastikan langkah-langkah pengamanan di seluruh wilayah Papua Tengah akan terus ditingkatkan demi menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
Hingga kini, pencarian terhadap 19 narapidana yang kabur masih terus berlangsung.
Seperti diketahui aksi pelarian berlangsung secara brutal. Salah satu narapidana, Ardinus Kogoya, secara tiba-tiba menyerang petugas menggunakan sebilah parang panjang yang diduga disembunyikan di balik punggungnya.
Parang tersebut diperkirakan berasal dari dalam Lapas Kelas II B Nabire dan biasa digunakan untuk memotong kayu bakar.
Akibat serangan tersebut, tiga petugas mengalami luka, yakni:
Rahman (Kepala Jaga): luka serius pada jari telunjuk kiri,
Yan Nawipa (Kasi Kamtib): luka sayat di tangan kiri,
Jhosua Epimes (Petugas jaga): luka pada jari tangan kanan.
Setelah melumpuhkan petugas, para napi melarikan diri melalui bagian belakang lapas, menuju kompleks KPR Pemda dan kawasan perbukitan.
Di lokasi pelarian ditemukan sejumlah pakaian narapidana yang dibuang. Tiga di antara mereka sempat terpantau berada di wilayah Pasar Oyehe, Siriwini, dan Jalan Marthadinata, Nabire. (ron)