BERITA UTAMAPAPUA

Satgas Damai Cartenz dan TPNPB Terlibat Kontak Senjata di Wamena, Satu Mobil Diamankan

39
×

Satgas Damai Cartenz dan TPNPB Terlibat Kontak Senjata di Wamena, Satu Mobil Diamankan

Share this article
#

Timika, fajarpapua.com – Kontak senjata terjadi antara Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz-2025 dan Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap III Ndugama Derakma di wilayah Wamena, Papua Pegunungan.

Laporan dari Posko Induk Wamena menyebutkan baku tembak terjadi pada Senin malam (9/6), di sekitar jembatan gantung arah Pugima, belakang Bandar Udara Wamena, pada koordinat 54M 276504 9545384.

Saat ini, personel dari Delta Satgas Gakkum masih berada di lokasi dan operasi masih berlangsung.

Sementara itu, dalam pernyataan resminya yang dirilis oleh Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada Selasa (10/6), TPNPB menyatakan status siaga satu bagi pasukannya.

Laporan dari lapangan menyebutkan pada Senin pagi (9/6), sekitar pukul 06.30 WIT, aparat keamanan Indonesia melakukan pelacakan terhadap pergerakan pasukan TPNPB di bawah Jembatan Wesaput.

Pengejaran berlanjut hingga Jembatan Pike, di mana dua kendaraan Brimob terlibat dalam aksi tersebut.

Menurut informasi yang diterima, anggota TPNPB turun dari kendaraan dan membiarkan sopir melanjutkan perjalanan.

Dua kendaraan aparat terus melakukan pengejaran hingga akhirnya kendaraan tersebut diamankan di Polres Wamena.

Kontak senjata dikabarkan berlangsung hingga pukul 18.15 WIT di kawasan Pugima.

Dalam pernyataannya, TPNPB mengklaim menyerang dua kendaraan milik aparat, namun tidak dapat memastikan jumlah korban karena kondisi gelap saat itu.

“Dua mobil itu adalah target kami, tapi tidak kami bakar karena situasi sudah malam. Pasukan kami mundur sekitar pukul 19.39 WIT,” tulis pernyataan TPNPB.

Hingga pukul 20.00 WIT, aparat TNI-Polri dilaporkan masih melakukan tembakan di lokasi kejadian, sementara pasukan TPNPB menyatakan telah meninggalkan area tersebut.

TPNPB Kodap III juga mengeluarkan sejumlah pernyataan sikap, di antaranya mengimbau warga sipil—baik orang asli Papua maupun pendatang—untuk menghentikan aktivitas di wilayah yang mereka anggap sebagai zona perang.

Mereka juga menyerukan agar kaca kendaraan dibuka dan pengendara motor tidak mengenakan helm saat melintas.

Selain itu, TPNPB menuding Bupati Wamena memprovokasi masyarakat, dan meminta agar kendaraan yang saat ini diamankan di Polres Wamena dikembalikan kepada pemiliknya, karena menurut mereka kendaraan tersebut hanya disewa untuk keperluan operasional.

Kelompok tersebut menegaskan akan terus melanjutkan perlawanan bersenjata di Wamena, yang mereka anggap sebagai pusat perjuangan di Provinsi Papua Pegunungan.

Mereka juga mengingatkan warga sipil untuk menghentikan aktivitas setelah pukul 15.00 WIT demi keselamatan.

Pernyataan tersebut ditutup dengan penegasan aksi bersenjata dilakukan oleh pasukan TPNPB-OPM, bukan oleh warga sipil Papua.
(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *