BERITA UTAMAPAPUA

Festival Cenderawasih 2025 Bukukan Omset Rp752 Juta, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Papua yang Kuat dan Inklusif

30
×

Festival Cenderawasih 2025 Bukukan Omset Rp752 Juta, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Papua yang Kuat dan Inklusif

Share this article
Masyarakat mengunjungi stand UMKM dalam Festival Cenderawasih 2025 di Jayapura.

Jayapura, fajarpapua.com – Festival Cenderawasih (Fescen) ke-2 tahun 2025 yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua di Lapangan PTC Entrop Jayapura mencatat sejumlah capaian, antara lain omset penjualan UMKM senilai Rp752 juta, 4.674 transaksi QRIS, business matching sebesar Rp880 juta, serta penetapan wakil Papua untuk tampil di ajang Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (Fesyar KTI) pada 29 Agustus–1 September 2025 di Pontianak, Kalimantan Barat.

Festival ini turut menghadirkan berbagai talkshow dan kegiatan edukatif yang memperkuat literasi serta membangkitkan inspirasi, khususnya bagi pelajar dan generasi muda Papua. Rangkaian kegiatan berlangsung pada 13–15 Juni 2025 dan secara resmi ditutup oleh Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Triwarno Purnomo, pada Minggu (15/6/2025).

Triwarno menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia Provinsi Papua beserta seluruh mitra yang telah bersinergi menyelenggarakan kegiatan berdampak nyata terhadap penguatan ekonomi masyarakat, perluasan inklusi keuangan, dan pemberdayaan pelaku ekonomi lokal.

Di lokasi yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman, mengungkapkan selama tiga hari pelaksanaan, Fescen berhasil menarik lebih dari 12.800 pengunjung dengan total omset transaksi UMKM mencapai Rp752 juta, mencerminkan antusiasme tinggi terhadap produk lokal.

“Kegiatan business matching antara UMKM dan lembaga keuangan menghasilkan Letter of Intent (LoI) pembiayaan sebesar Rp880 juta, sebagai dukungan terhadap akses permodalan pelaku usaha. Dalam aspek digitalisasi, penggunaan QRIS mencapai 4.674 transaksi dengan nilai Rp594 juta, mencerminkan peningkatan signifikan dalam adopsi transaksi non-tunai,” ujar Faturachman.

Layanan kas keliling Bank Indonesia mencatat penukaran uang sebesar Rp687 juta. Sementara Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berlangsung selama festival menghasilkan transaksi senilai Rp20 juta, menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi dan stabilisasi harga. Talkshow edukatif berhasil menyedot minat lebih dari 750 peserta, terdiri atas pelajar, guru, pelaku usaha, dan masyarakat umum.

Faturachman menambahkan, UMKM Papua tak hanya unjuk gigi di tingkat lokal, tetapi juga menorehkan prestasi di kancah internasional. Beberapa pelaku usaha mencatat LoI senilai Rp1,59 miliar pada ajang World of Coffee Jakarta 2025 dan Rp136 juta pada Ubud Food Festival 2025, serta ambil bagian dalam FHA–Food and Beverage Singapore 2025 dan Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) 2025.

“Komitmen Fescen terhadap ekonomi inklusif terlihat dari pelibatan komunitas disabilitas dalam kegiatan showcase dan pertunjukan seni, serta keikutsertaan talenta muda Papua dalam pertunjukan musik dan sesi inspiratif,” jelas Faturachman.

Beberapa peserta terbaik kompetisi Fescen akan mewakili Papua dalam Fesyar KTI, membuka peluang tampil di tingkat nasional dan memperkenalkan potensi Papua secara lebih luas. (hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *