Jayapura, fajarpapua.com – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, mengungkapkan bahwa angka stunting di Provinsi Papua masih tergolong tinggi meski berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Saat ini, angka stunting di Papua diperkirakan mencapai 20 persen.
“Angka stunting kita di Papua hingga saat ini masih tinggi, mencapai 20 persen. Penanganan stunting harus dilakukan secara holistik oleh seluruh elemen, mulai dari masyarakat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga BKKBN. Fokusnya harus sejak usia kehamilan hingga anak berusia lima tahun,” kata Pj Gubernur Ramses Limbong, Jumat (4/7).
Ia menegaskan isu stunting harus menjadi perhatian bersama, terlebih menjelang bonus demografi Indonesia pada tahun 2045. Menurutnya, jika persoalan ini tidak segera ditangani, akan menimbulkan dampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia.
“Saya mengajak semua pihak untuk peduli terhadap masalah stunting. Menurunkan angka stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab tiga pilar utama: masyarakat, pemerintah, dan tokoh agama. Semua harus berperan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujarnya.
Ramses menambahkan, Pemprov Papua telah melakukan berbagai langkah penanganan stunting melalui program-program di tingkat kampung dan distrik, termasuk kegiatan rutin Posyandu.
“Posyandu hampir setiap bulan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap bayi dan ibu hamil untuk mendeteksi dini gejala stunting. Jika ditemukan kasus, langsung diberikan penanganan berupa asupan gizi dan pengobatan,” jelasnya. (hsb)
