Timika, fajarpapua.com – Penyebaran berita bohong (hoaks) yang dinilai merugikan Bupati Mimika, Johannes Rettob, dan Ketua DPRK Mimika, Primus Natikapareyau, memicu reaksi keras masyarakat Suku Kamoro.
Mereka mendesak agar oknum pelaku yang menyebarkan isu bohong tersebut segera meninggalkan Kabupaten Mimika.
Sikap itu disampaikan para tokoh Suku Kamoro mewakili masyarakat dalam konferensi pers di Timika, Kamis (4/9) malam.
Pernyataan ini menanggapi beredarnya flayer seruan aksi pemecatan Ketua DPRK Mimika yang tersebar di media sosial.
Tokoh Adat Kamoro, Marianus Maknaipeku, menegaskan keberadaan oknum tersebut sudah meresahkan masyarakat. Ia meminta aparat kepolisian segera mengambil tindakan.
“Kami meminta aparat kepolisian mengambil langkah tegas. Jika tidak, kami masyarakat Kamoro yang akan bertindak,” ujarnya.
Marianus juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang sengaja membuat kekacauan maupun mengusik suku asli Mimika.
Ia menekankan, baru-baru ini semua elemen masyarakat telah melakukan deklarasi damai.
“Mimika adalah rumah kita. Jangan sampai ada oknum yang memicu keributan dan mengganggu Kamtibmas,” katanya.
Tokoh Pemuda Kamoro, Thomas Mauri, menambahkan bahwa Bupati dan Ketua DPRK Mimika merupakan putra asli Kamoro.
Untuk itu lanjutnya serangan terhadap pribadi keduanya dianggap sama dengan melukai hati masyarakat Suku Kamoro yang merupakan salahsatu dari dua suku pemilik Tanah Kamoro Bumi Amungsa.
“Anda datang ke Mimika untuk cari makan silakan, tapi jangan usik masyarakat asli Mimika. Kami sudah kantongi identitas anda. Jika tidak ada itikad baik, kami siap lakukan aksi besar,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Petrus Yanwarin, Ketua Kerukunan Keluarga Anak Perintis Mimika. Ia meminta oknum penyebar isu berhenti dan segera keluar dari Mimika demi menjaga kedamaian.
“Kalau datang mau bangun Mimika silakan. Tapi kalau hanya mau memecah belah, silakan angkat kaki. Kami tidak akan menerima orang yang mencari keuntungan pribadi dengan mengganggu Kamtibmas, apalagi melecehkan masyarakat asli Mimika,” ujarnya.
Sementara itu, Tokoh Perempuan Kamoro, Mathea Mamoyau, menegaskan bahwa Bupati dan Ketua DPRK adalah anak negeri yang berjuang membangun Mimika.
Menurutnya, masyarakat Kamoro tidak akan tinggal diam jika ada pihak yang mencoba merusak nama baik keduanya.
“Kalau mau cari makan dengan cara baik silakan, tapi jangan menyebar berita bohong untuk menjatuhkan. Kalau tidak bisa hargai kami, silakan keluar dari Mimika. Kalau tidak secara baik, kami siap ambil langkah tegas demi harga diri kami,” pungkasnya. (ron)