Timika, fajarpapua.com – Sekolah Rakyat Terintegrasi 76 Mimika resmi menjadi salah satu proyek strategis nasional dalam program ASTA CITA yang digagas pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.
Program ini bertujuan memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Peluncuran sekolah ini pada Jumat (10/10) mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Mimika dan masyarakat setempat.
Bupati Mimika, Johannes Rettob menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Sosial dan Dinas Sosial yang telah bekerja keras mencari calon siswa agar dapat bersekolah di lembaga tersebut.
“Terima kasih kepada Kementerian Sosial dan Dinas Sosial yang bekerja siang malam mencari siswa agar bisa bersekolah di Sekolah Rakyat Terintegrasi 76 Mimika. Terima kasih juga kepada orang tua yang telah mengizinkan anak-anaknya tinggal dan belajar di sini,” ujarnya.
Menurut data Kementerian Sosial, Sekolah Rakyat Mimika menampung 88 siswa dari target awal 100 siswa.
Dari jumlah itu, 48 siswa berasal dari suku Kamoro, 45 dari suku Amungme dan suku kekerabatan lainnya, serta 5 siswa dari keluarga pendatang.
Saat ini, kegiatan belajar mengajar sementara difasilitasi di gedung Rumah Susun ASN di kawasan SP2–SP5 Timika.
Pemerintah daerah juga telah menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan gedung sekolah dan asrama permanen.
Sekolah Rakyat Mimika akan melayani jenjang SMP dan SMA, masing-masing dengan kuota 50 siswa.
Program ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan misi keempat ASTA CITA, yakni membangun sumber daya manusia unggul dan berdaya saing.
Kementerian Sosial menyebut, hingga Agustus 2025 telah dilantik lebih dari 1.300 guru Sekolah Rakyat secara nasional yang akan bertugas di berbagai daerah, termasuk Papua Tengah.
Pemerintah berharap keberadaan Sekolah Rakyat Terintegrasi 76 Mimika dapat memberikan kesempatan belajar yang setara bagi anak-anak dari keluarga miskin, sekaligus memperkuat komitmen negara dalam pemerataan pendidikan di Tanah Papua. (mas)
