Timika, fajarpapua.com – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia kembali mempertegas komitmen pengelolaan dan penempatan Dana Abadi tetap berada dibawah struktur yayasan. Keputusan ini menjadi penguatan mandat yang telah berjalan selama dua dekade.
Ketua Pembina YPMAK Engel Enoch mengatakan, seluruh keputusan strategis terkait Dana Abadi, mulai dari pembentukan, tata kelola hingga alokasi tahunan, selalu ditetapkan melalui Rapat Pembina YPMAK.
Alokasi dana ini telah dilakukan secara berkelanjutan oleh YPMAK sejak tahun 2003.
“Secara aset dan mandat, Dana Abadi untuk Suku Amungme dan Suku Kamoro masih berada dalam struktur YPMAK, sesuai keputusan Pembina YPMAK. Tidak ada keputusan pemindahan mandat ke entitas baru manapun,” ujar Engel Enoch, meluruskan berbagai isu yang beredar.
Sifat Dana Abadi yang berkaitan dengan hajat hidup masyarakat adat membuat pengelolaannya diawasi ketat oleh berbagai pihak.
Rapat Pembina YPMAK menjadi forum pengambilan keputusan tertinggi, dengan perwakilan dari unsur kunci seperti PT Freeport Indonesia, MIND ID, Lemasa, Lemasko serta Pemerintah Kabupaten Mimika.
Komposisi tersebut menunjukkan sinergi lintas sektoral, memastikan pengelolaan dana berjalan transparan dan sesuai kebutuhan masyarakat yang diwakili Lemasa dan Lemasko.
Engel Enoch menambahkan, hingga saat ini Rapat Pembina belum pernah mengeluarkan keputusan untuk memindahkan mandat pengelolaan Dana Abadi kepada pihak lain.
“Informasi ini perlu kami luruskan, untuk menjaga tertib komunikasi publik dan memastikan masyarakat memperoleh gambaran yang benar mengenai status pengelolaan dana,” ujar Engel.
Penegasan ini meneguhkan komitmen YPMAK sebagai institusi pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia.
“Kami tetap berkomitmen menjalankan pengelolaan Dana Abadi sesuai keputusan dan mekanisme resmi yang telah ditetapkan Rapat Pembina YPMAK,” tutup Engel. (moa)