John Rettob mengakui ‘Gerakan Tungku Api’ yang digagas dan dirintis mendiang Mgr John Saklil memiliki pengaruh kuat untuk mengubah mental masyarakat lokal yang selama ini menjual lahannya kepada orang lain, namun akhirnya mereka sendiri tidak memiliki lahan bahkan hidup terkatung-katung tanpa memiliki rumah tinggal.
Gerakan Tungku Api itu kini bahkan menjadi roh utama kebijakan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan DPRD Provinsi Papua untuk menyelamatkan masyarakat asli dari arus perubahan zaman yang menuntut kompetisi tinggi dalam berbagai bidang.
“Pemikiran beliau ini merupakan sumbangsih yang sangat besar untuk memproteksi masyarakat asli Papua agar mereka tidak tergerus oleh arus perubahan zaman. Gerakan tungku api terutama terkait dengan pengelolaan tanah masyarakat yaitu kita tidak boleh hidup dari menjual tanah tapi kita harus hidup dari mengelola tanah harus terus digaungkan dan diimplementasikan dalam setiap kebijakan dan program untuk menyelamatkan masyarakat asli,” kata John Rettob.(sel)