Sumber terpercaya Fajar Papua, Senin (24/8) mengatakan, dana pembelian sticker diduga diselewengkan dan dibagi-bagi ke sejumlah bagian di dinas tersebut.
“Kalau bisa BPK, Jaksa atau Polisi bisa periksa karena pembelian sticker harganya tidak sesuai dengan harga sticker. Dana itu sudah dibagi, dan yang terima ada pejabat dan juga staf,” ungkap sumber tersebut.
Bahkan untuk menghilangkan jejak bagi-bagi dana tersebut, diduga kontrak hendak dirubah.
“Jangan biarkan ini terjadi. Kalau bisa dinas lain juga diperiksa, karena sudah kasat mata terjadi penyelewengan anggaran,” bebernya.
Contohnya, kata dia, harga menu untuk pasien Covid 19 yang menginap di shelter perlu ditelusuri. Sebab yang dia tahu, harga dinaikan dan tidak sesuai standar umum.
“Korupsi kecil-kecil begini yang membuat dana ratusan miliar ini hilang tidak berbekas,” paparnya.(boy)