Timika, fajarpapua.com – Pengelolaan website milik Pemda Mimika yang terkesan asal-asalan dan kini sudah diretas hacker mendapat tanggapan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Mimika, Abraham Kateyauw.
Menurut Bram, website tersebut dibuat sebelum masa jabatannya. Sedangkan terkait terbengkelai atau tidaknya web milik Pemda Mimika tersebut, tergantung Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Di sisi lain, tim IT Fajar Papua yang juga pakar program, Izzy Manika menandaskan, Fajar Papua bisa membuat website sama seperti milik Pemda Mimika dengan harga hanya Rp 500 ribu, bukan Rp 500 juta.
Dikonfirmasi Fajar Papua di ruang kerjanya, Rabu, Bram mengakui konten di dalam website tersebut sudah tidak diupdate karena untuk mengisi konten kewenangan masing-masing OPD yang sudah diberi akses sebelumnya.
“Kami berharap OPD-OPD harus sering mengupdate perkembangan pembangunan, akses sudah kami berikan,” tukasnya.
Terkait security yang ada pada website tersebut, ia mengaku tidak mengetahui. “Hacker itu biasa, apa untungnya sih hacker website Pemda?” tuturnya.
Tim IT Fajar Papua saat itu memberikan masukan agar website tersebut segera diaudit agar mengetahui pasti apa saja kelemahan.
“Karena anggaran yang luar biasa besar untuk pengadaan website ini, kasihan juga. Sudah selayaknya dibuat dan diawasi secara baik agar tidak sering menjadi incaran para hacker, karena security sangat lemah,” kata Izzy, Manager IT Fajar Papua.
Ia juga meminta kalau perlu segera dilakukan reclean (pembersihan penuh script yang dipakai) karena sudah pasti ketika hacker sekali masuk ada shell/backdoor yang ditanam agar mereka bisa masuk kembali administrator tanpa bersusah payah.(tim)
