Timika, fajarpapua.com – Ditengah krisis pandemik dan berbagai persoalan dunia Pendidikan Mimika saat ini, ternyata tidak serta merta membuat para kepala sekolah (Kepsek) yang ada di Kabupaten Mimika berdiam diri di rumah.
Terbukti melalui laman salah satu group facebook beredar foto para Kepsek ini tengah asyik berlibur di Toraja Utara. Belum diketahui secara pasti apakah kepergian 70-an guru tersebut menggunakan dana negara atau tidak. Namun dalam spanduk terpampang jelas nama kegiatan studi banding yang biasanya menggunakan dana APBD.
Padahal beberapa waktu lalu mantan Sekda Mimika sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika Jenny Usmani menyatakan bahwa kegiatan para guru tersebut merupakan liburan “wisata di negeri di atas awan” menggunakan dana pribadi.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangam dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Mimika, Papua, Marthen Mallisa saat hendak ditanyai sumber dana keberangkatan para guru tersebut
belum berhasil dikonfirmasi Fajar Papua.
Ketika ditelepon yang bersangkutan tidak angkat. Begitupula saat dichatting melalui WA, meskipun sudah dibaca namun tidak memberikan jawaban.
Namun demikian, foto kepergian para Kepsek dan guru tersebut viral di media sosial facebook dan WA pada Rabu (2/12).
Para netizen berang lantaran kegiatan itu dianggap pemborosan anggaran negara dan juga mengabaikan wabah Covid 19.
Selain itu, studi banding di wilayah yang sedang libur sekolah dianggap konyol. Belum lagi secara Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Toraja Utara dianggap lebih rendah dari Mimika.
Account facebook Adnan Denang xiv “Yg jelas giat ini membutuhkan anggaran yg bukan sedikit, KPK telisik berapa besar anggaran studi banding ini”,
Berikutnya cuitan dari Yustine MW Siep “Akhirnya terbukti sendiri kan……kalo di Pemerintahan Kabupaten Mimika Tu Dominasi Suku xxxx……jadi Natalkan Tiket Mahal buat Pulkam jadi Kesempatan tu”.
Sedangkan salah satu account Dwi Bangkiid S menuliskan “Pengen liburan tapi minta diongkosin sama rakyat”.
Komentar pedas serupa ditulis account Angello Gonzales Dsent. “Trima kasih Pemerintah. Sudah keluarkan uang untuk hal yang tidak bermanfaat bagi rakyatnya. Setidaknya uang pemerintah dari pajak sudah dirasakan manfaatnya oleh rakyat itu sendiri”.
Sementara di laman group whatsapp, Jenny Usmani disorot. Kebanyakan anggota group memposting kembali pernyataan Jenny di salah satu media bahwa kepergian itu untuk liburan bukan studi banding. Namun dengan adanya tulisan di spanduk, pernyataan Jenny terbantahkan dengan sendirinya. “Publik benar-benar dibohongi, yang begini harus diusut,” ungkap Hamsel, anggota group WA.
