“Sampai kami pusing. Saya dan teman-teman di LPMAK banyak yang investasi, mungkin totalnya miliaran rupiah,” bebernya.
Pice mengaku sudah melaporkan masalah itu ke polisi. Dari pihak kepolisian membenarkan jika itu penipuan.
“Sampai sekarang kasusnya mengambang, tidak jelas. Kami hubungi nomor orang itu tidak aktif,” bebernya.
Selanjutnya Pice mengingatkan warga Timika untuk hati-hati dengan aksi penipuan serupa. Biasanya korban diimingi keuntungan berlipatganda, bahkan seperti terhipnotis percaya begitu saja.
Pengakuan serupa disampaikan Benediktus Angkus. Dia mengaku tertipu forex trading MIA dengan total dana Rp 30 juta.
Sebelum nomor tidak aktif, pelaku sempat beralasan sistem di pusat mengalami kerusakan. Padahal bohong !. (boy)