Marthen juga mengeluhkan sejumlah fasilitas dan sarana di Lapas yang sudah rusak. Pihaknya meminta perhatian DPRD Mimika agar menyuarakan keluhan ini kepada Pemda Mimika.
Terkait dengan kegiatan warga binaan, Marthen menjelaskan pihaknya memberikan keterampilan berkebun dan rencana membuka bengkel las.
Meski belum memiliki sarana dan prasarana bengkel, namun pihaknya telah mengirim dua orang pegawai untuk belajar di BLK Jayapura.
Menanggapi hal itu,. Ketua Komisi A DPRD Mimika, Daud Bunga, SH mengatakan, ada tiga hal yang mendasar yang patut menjadi perhatian.
Pertama lanjutnya, pihak Lapas Timika hendaknya tetap menjamin keberlangsungan pendidikan warga binaan yang masih usia sekolah.
“Lapas wajib berkordinasi dengan dinas pendidikan dan sekolah agar siswa bersangkutan tidak putus sekolah,” jelasnya.
Kedua terkait ooperasional dan kekurangan sarana di Lapas Timika, pihaknya akan mendorong setidaknya ada perhatian dari Pemda Mimika.
“Kebutuhan-kebutuhan dasar warga binaan juga harus menjadi perhatian Pemda Mimika. Karena yang ada dalam Lapas adalah warga Mimika,” ujarnya.