Merauke, fajarpapua.com – Asesmen Nasional (AN) tingkat SMA serentak dimulai di seluruh Indonesia, Senin 15/3). Tak ketinggalan, di ufuk timur perbatasan Nusantara, NKRI-Papua Nugini, Merauke, ujian serupa pun dilaksanakan di seluruh SMA di ‘Kota Rusa’ ini.
Pantauan fajarpapua.com di SMA YPK Merauke misalnya, Asesmen Nasional diikuti oleh 180 siswa-siswi, 125 orang di antaranya adalah putra asli Papua dan 55 orang adalah non asli Papua. Dalam Asesmen Nasional ini siswa-siswi menggunakan aplikasi Wondershare QuizCreator.
“Jadi, kita tidak menggunakan kertas untuk menjawab tapi langsung dengan komputer dengan aplikasi ini. Kita punya dua lab dengan jumlah komputer sebanyak 86 unit. Kita gunakan 3 sesi. Sesi pertama pukul 07.30-09.30 WIT, istirahat 30 menit. Sesi kedua pukul 10.00-11.30 WIT. Kemudian, istirahat lagi 30 menit, sesi ketiga pukul 12.00-13.30. Pukul 14.00 WIT kita pulang. Setiap sesi 1 pelajaran dengan durasi 2 jam. Kita sampai dengan 29 Maret 2021 baru selesai,” beber Kepala SMA YPK Merauke, Soleman Jambormias, S.Pd, M.Pd kepada wartawan.
Soleman Jambormias menyebut, SMA YPK Merauke tidak memberlakukan ujian secara online dengan berbagai pertimbangan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki siswa. Pelaksanaan ujian Asesmen Nasional tetap menerapkan tata cara sesuai protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
“Tidak ada yang ujian di rumah. Kita semua di sini, karena memang selama ini, online itu anak-anak kita sulit sekali. Anak-anak tertentu saja yang bisa ikut pembelajaran secara online. Sehingga dengan evaluasi itu kita ambil keputusan untuk ujian semua di sekolah. Dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Semua kita sudah minta ijin dari Tim Covid kabupaten, surat ijin sudah keluar.
Hari Sabtu kemarin semua ruangan sudah disemprot, masker dan handsaniter kita siapkan kepada semua siswa. Prokes C-19 kita terapkan, semuanya berjalan dengan baik,” bebernya.
Sebagaimana diketahui, Asesmen Nasional (AN) adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah.
Asesmen Nasional dirancang sebagai pengganti ujian nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
Ada 3 bagian dalam asesmen nasional yang diujikan, meliputi, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yakni mengukur capaian literasi (bahasa) membaca dan numerasi (matematika) sebagai hasil belajar kognitif.
Survei Karakter, mengukur sikap, kebiasaan nilai-nilai sebagai hasil belajar nonkognitif, seperti iman dan taqwa kepada Tuhan, akhlak mulia, kebhinekaan global, mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis dan kreatif.
Sedangkan Survei Lingkungan Belajar, adalah mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran. (hrs)