Kata dia, jumlah siswa yang ikut dalam seleksi dibatasi sebanyak 180 orang. Dari hasil seleksi pihaknya hanya menerima 2 kelas yaitu itu sebanyak 75-80 siswa.
“Selama tes berlangsung tidak ada intervensi dari guru bidang studi termasuk juga kepala sekolah. Semua diserahkan penuh kepada panitia untuk mengawasi proses seleksi yang sedang berlangsung sehingga lulus dan tidaknya siswa tergantung dirinya sendiri, kalau anaknya mampu pasti dia lulus, tidak ada nepotisme,” ungkapnya.
Namun Matheus membongkar rahasia agar siswa yang tidak lulus masih bisa diterima di sekolah itu.
“Jika ada siswa yang tidak lulus seleksi melalui jalur unggulan, kami harap tidak berkecil hati, begitu juga dengan orang tua tidak perlu kecewa. Masih ada peluang siswa tersebut untuk mengikuti seleksi kedua yaitu seleksi reguler yang akan dilaksanakan pada saat 1 hari setelah informasi kelulusan dari sekolah SMP,” tuturnya.
Matheus menjelaskan, sehari setelah pengumuman kelulusan, SMA Negeri 1 sudah mulai membuka pendaftaran untuk penerimaan siswa baru.
“Di situlah kami berharap anak yang tidak berkesempatan lulus melalui jalur tes berprestasi, masih punya peluang untuk diterima. Di tes seleksi reguler tahap kedua yang akan dilaksanakan nanti, anak-anak yang tidak lolos seleksi berprestasi diharapkan sudah menyiapkan diri lebih baik agar bisa dapat nilai bagus saat seleksi reguler. Bisa jadi semua diterima,” pungkasnya.(jun)