Merauke, fajarpapua.com Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Agung Merauke (SKP KAME) menyerukan keprihatinannya atas tindakan tak berperikemanusiaan sehubungan dengan peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi di gerbang Gereja Kathedral arah Jalan Kajolalido Makassar, Minggu (28/3).
Bom yang meledak sekitar pukul 10.26 Wita di gerbang gereja itu saat umat Kristiani merayakan Minggu Palma mengawali Pekan Suci itu, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 14 orang lainnya luka-luka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Seruan SKP KAME sejalan dengan Surat Edaran dari Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yang mengecam keras aksi terorisme bom bunuh diri karena dinilai merendahkan martabat manusia itu sendiri.
Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan SKP KAME, Pastor Anselmus Amo mengatakan, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) secara khusus Keuskupan Agung Merauke menyesalkan aksi terorisme bom bunuh diri yang terjadi di Makassar yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki. Gereja Katolik sejagat pada umumnya sangat menentang keras aksi tersebut.