BERITA UTAMAGEBYAR PON PAPUA

Cuaca Tidak Mendukung, Penerbang Papua Mendarat Diluar Garis, Lima Atlet Tunda Terbang

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

Cuaca Tidak Mendukung, Penerbang Papua Mendarat Diluar Garis, Lima Atlet Tunda Terbang

Share this article
Wasit saat memandu perlombaan terbang layang di Bandara Internasional Mozes Kilangin Timika, Papua, Sabtu (25/9/2021). Fotografer: humasppmmimika/Yosefina
Wasit saat memandu perlombaan terbang layang di Bandara Internasional Mozes Kilangin Timika, Papua, Sabtu (25/9/2021). Fotografer: humasppmmimika/Yosefina


Timika, fajarpapua.com – Lima atlet penerbang dari kontingen Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menunda terbang karena cuaca yang tidak mendukung pada Sabtu sore (25/9/2021) kemarin.

Kelima atlet ini seharusnya mengikuti nomor lomba precision landing single seater putri Grup B Ronde II.

ads

Untuk atlet penerbang Lina dari kontingen Papua, berhasil terbang sebelum terkendala faktor cuaca.

Akan tetapi Lina hanya mengumpulkan nilai akhir 250.00, karena saat pendaratan, Lina menyentuh jalur luar.

“Karena cuaca tidak mendukung atlet dari lima kontingen menunda penerbangan untuk hari ini,” ungkap Technical Delegate (TD) Cabor Terbang Layang PON XX Papua, Kolonen Adm Prasetyo.

Sementara untuk nomor lomba precision landing single seater putra Grup A Ronde II, atletnya berhasil terbang sebelum terkendala cuaca.

Nilai akhir tertinggi berhasil dikumpulkan atlet penerbang Aris asal kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan total nilai 1224,97, disusul Camar dari Jawa Timur dengan nilai akhir 1213,81, Andri dari kontingen Papua dengan nilai akhir 1205, 48, Sugianto dari Jawa Barat dengan nilai akhir 1201,15, Sutikno dari DKI Jakarta dengan nilai akhir 1186,12, Adam dari Banten dengan nilai akhir 1152,81, dan Nurohman asal kontingen Jawa Tengah dengan nilai akhir 1104,73.

Sebelumnya, untuk nomor precision landing single seater putri Grup A pada hari kedua, atlet penerbang Papua batal ikut, sehingga pada hari ketiga atlet Papua tersebut melakukan terbang layang untuk ronde pertama.

“Atlet penerbang Papua, Hernandia saat berlomba untuk ronde pertama ini, hanya mengumpulkan nilai akhir 250,00, karena saat berhenti pendaratan menyentuh jalur luar,” ujar Prasetyo. (HumasPPM/Yosefina)
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *