BERITA UTAMAGEBYAR PON PAPUA

Papua Raih Perak ‘Combined’ Pada Penutupan Panjat Tebing

cropped cnthijau.png
5
×

Papua Raih Perak ‘Combined’ Pada Penutupan Panjat Tebing

Share this article
raih medali perak panjat tebing nomor 'combined' dari Papua Raviandi Ramadhan (kanan) dan sang kakak yang juga peraih medali emas panjat tebing nomor lead perorangan putra Ravianto Ramadhan (kiri) saat ditemui sebelum upacara penutupan kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Mimika (8/10/2021)
raih medali perak panjat tebing nomor 'combined' dari Papua Raviandi Ramadhan (kanan) dan sang kakak yang juga peraih medali emas panjat tebing nomor lead perorangan putra Ravianto Ramadhan (kiri) saat ditemui sebelum upacara penutupan kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Mimika (8/10/2021)

Kabupaten Mimika, fajarpapua.com – Provinsi Papua meraih satu medali perak nomor “Combined” perorangan putra atas nama Raviandi Ramadhan pada penutupan kejuaraan panjat tebing di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Jumat.

Raviandi merupakan adik dari Ravianto Ramadhan yang juga menjadi pesaingnya pada pertandingan final nomor ‘combined’ yang berlangsung di Arena Panjat Tebing SP2 Mimika, Papua, Jumat.

ads

Saat ditemui wartawan seusai pertandingan, Raviandi mengatakan persaingan dengan sang kakak menegangkan sekali.

“Tegang banget. Karena di satu sisi dia (Ravianto Ramadhan) sudah mendapat medali, sedangkan saya belum. Jadi ada perasaan berat begitu, saya belum mendapat medali, tapi dia sudah. ‘Masa saya enggak dapat medali lagi?’ Pikiran saya,” kata Raviandi.

Nomor combined ini menggabungkan tiga nomor utama di olahraga panjat tebing yang sangat berbeda karakternya, yakni speed, lead, dan boulder. Artinya, masing-masing atlet harus menuntaskan tiga nomor tersebut dan untuk meraih juara harus menjadi yang terbaik di ketiganya.

Raviandi memperoleh performa terbaiknya di tantangan lead dan boulder. Di kedua arena tantangan itu, ia berhasil menjadi peringkat dua. Sedangkan di tantangan speed, Raviandi harus mengakui keunggulan sang kakak Ravianto yang menjadi peringkat dua. Raviandi menjadi peringkat enam di nomor speed yang bukan spesialisasinya itu.

Sehingga apabila diakumulasikan, total poin yang diperoleh Raviandi adalah 24, di bawah peraih medali emas Fatchur Roji dengan total poin 18.

“Saya bukan spesialisasi di speed, tapi di lead dan boulder alhamdulillah bisa mengimbangi (hasil di speed). Saya di speed sering ada kendala terpeleset. Itu yang bikin saya berat mengejarnya,” kata Raviandi.

Raviandi mengatakan pemenang medali emas dan perunggu pada nomor ‘combined’ kali ini adalah saingan terberatnya, yaitu Fatchur Roji (medali emas) dan Rindi Sufriyanto (medali perak). Keduanya dari Jawa Timur.

Fatchur berhasil menjadi peringkat satu di nomor ‘combined’ dengan total poin 18 sehingga berhak atas medali emas.

Dia menjadi satu-satunya finalis yang berhasil menaklukkan puncak (TOP) pada tantangan lead. Sedangkan di tantangan speed, Fatchur menjadi peringkat tiga dan boulder peringkat enam.

​​​​​​​
Sementara Rindi Sufriyanto menjadi peraih medali perunggu dengan total poin 25. Poin tersebut dikumpulkan setelah pada tantangan speed, dia menjadi yang tercepat (peringkat satu), kemudian tantangan boulder dan lead masing-masing menjadi peringkat lima.

Kendati gagal meraih medali pada nomor ‘combined’, Ravianto cukup bangga dengan prestasi sang adik Raviandi. Baginya, pencapaian Raviandi menjadi hasil yang wajar karena diraih berkat usaha dan kerja keras sang adik sendiri.

Ravianto hanya berada di peringkat empat pada nomor ‘combined’ ini, namun sebelumnya dia sudah pernah meraih satu emas di kejuaraan PON XX Papua dari nomor lead perorangan putra.

“Saya tetap terima apapun hasil yang diberikan Allah, yang penting kami berdua sudah berusaha maksimal. Allah juga pasti memberikan hasil yang maksimal juga,” kata Ravianto.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *