BERITA UTAMAMIMIKA

Relawan PON XX Klaster Mimika Bingung, Tuntutan Administrasi Berbelit-belit

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

Relawan PON XX Klaster Mimika Bingung, Tuntutan Administrasi Berbelit-belit

Share this article
Relawan memadati kantor SDM di Jalan Hasanuddin Timika, Papua.
Relawan memadati kantor SDM di Jalan Hasanuddin Timika, Papua.

Timika, fajarpapua.com – Pembayaran upah relawan selama ajang PON XX di Timika sampai saat ini belum dilakukan. Padahal PON sudah berakhir tanggal 14 Oktober dan ditutup secara resmi 16 Oktober lalu.

Disisi lain, sampai saat ini pembayaran upah yang dijanjikan panitia tidak juga terelisasi. Parahnya lagi, prosedur pembayaran terkesan berbelit-belit.

Ads

“Sebelum PON mulai kami sudah masukan semua nomor rekening yang panitia minta, tapi sekarang tambah rumit dan tidak sesuai dengan prosedur awal lagi,” ungkap salah satu relawan, Delsi, kepada fajarpapua.com, Rabu (20/10).

Delsi dan puluhan rekan sesama relawan harus memenuhi persyaratan baru lagi hingga pada akhirnya menerima kartu ATM dan buku rekening tapi tanpa saldo yang tertera disana.

Rabu sore, tampak ratusan relawan menyerbu kantor Sekretariat Bidang SDM di Jalan Hassanudin Timika.

Andi, salahsatu relawan yang lain mengungkapkan jika dirinya tidak mengerti mengapa harus ada kartu ATM dan buku rekening kosong yang mereka terima sedangkan mereka sudah punya nomor rekening di bank BRI.

“Untuk apalagi ada buku rekening baru ini sebab kami sudah punya buku rekening tersendiri di bank ini juga,” tuturnya dengan nada kesal.

Padahal menurut Andi, panitia merubah sistem pembayaran ini setelah penutupan PON dan dirinya kaget dengan sistem dadakan ini.

Baik Delsi maupun Andi tidak tahu persis berapa jumlah yang akan mereka terima. Pasalnya banyak informasi simpang siur yang beredar mengenai adanya pemotongan dengan nominal tidak jelas dengan adanya rekening baru tersebut.

“Kami tidak tahu lagi berapa banyak uang yang akan kami terima, apakah sama dengan yang panitia janjikan ataukah kena potongan sana sini lagi,” sesalnya bersamaan.

“Pengeluaran kami bayar ojek mungkin sudah sebanding dengan honor yang kami terima nanti,” tambahnya dengan nada kesal.

Beruntung, lautan relawan di lokasi tersebut tidak mengganggu jalannya arus lalulintas di sepanjang Jalan Hassanudin yang selalu padat itu.

Dari pantauan Fajar Papua, satu unit anggota kepolisian sudah dikerahkan ke lokasi untuk pengamanan.

Domi, relawan yang lain sempat bercerita bahwa pembayaran ini tidak jelas sebab ada relawan yang tidak bertugas selama PON XX berlangsung dan tidak tanda tangan absen, tapi dibayar penuh sama seperti mereka yang bekerja penuh di lapangan.

“Ada juga yang tidak tanda tangan absen tapi dapat bayaran penuh”. Domi membuka fakta itu di lokasi karena salahsatu kerabatnya di bidang yang lain justru menerima upah kerja penuh sementara yang bersangkutan tidak pernah tandatangan absen itu. (cc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *