BERITA UTAMAPAPUATRAVEL

Catatan Tour Krew Fajar Papua Menuju Teluk Triton : Senja Indah di Tanjung Simora yang Fenomenal (bagian 5)

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Catatan Tour Krew Fajar Papua Menuju Teluk Triton : Senja Indah di Tanjung Simora yang Fenomenal (bagian 5)

Share this article
Senja indah Kaimana
Senja indah Kaimana

Timika, fajarpapua.com – Karnaval awan menghiasi langit senja, cahaya memerah menghinggap di pelupuk mata. Samudera teduh, riak ombak tak lagi riuh. Meski tak penuh dinikmati, namun hangatnya mampu sejukkan lara.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Saat langit mulai berubah warna, kami ke tepi anjungan, duduk menghadap Laut Arafura menyaksikan matahari yang perlahan terbenam.

Setengah bagian akan terlihat tenggelam di horizon laut, setengahnya lagi tenggelam tepat di balik Tanjung Simora.
Senja yang fenomenal itu sudah dikenal hampir seantero jagat. Tak heran jika Kaimana dijuluki kota senja.

Pada Rabu (16/11) sore, krew fajarpapua.com, berkesempatan menjelajahi keindahan kota Kaimana lainnya.

Dalam peta pulau Papua, Kaimana berada di bagian leher burung. Dan sebagian besar wilayahnya perairan. Tidak salah jika pemandangan senja menjadi primadona.

Lokasi Taman Kota yang diberi nama Taman Jokowi Iriana itu terletak di pusat kota Kaimana. Jaraknya sekitar lima ratusan meter dari pelabuhan laut.

Tulisan landmark Kota Senja Kaimana dengan cat warna merah menjadi spot para krew untuk mengabadikan jejak di kota itu.

Meski dimasa pandemi, antusiasme penikmat senja tidak surut, mayoritas dari mereka adalah kaum milenial.

Bahkan, hampir setiap sore, Taman Kota dipenuhi para artis lokal Kaimana yang merekam adegan film dengan latarbelakang senja.

Lantai papan yang tersusun rapih memungkinkan siapa saja bisa melantai bebas sambil menunggu matahari terbenam. Dibingkai pagar besi yang kokoh menjadikan Taman Kota aman untuk segala usia.

Keunikan senja Kaimana, langit yang tadinya biru berubah menjadi merah kekuningan lalu berubah jingga. Lakon alami perubahan warna alam ini menjadikannya sangat unik. Keren banget guys!!!

Usai menikmati senja, kami menuju Timbunan JK yang terletak di pinggir pantai sebelum Krooy. Di tempat itu, ikan segar Kaimana bisa dinikmati sepuas-puasnya.

Bumbu boleh sama, tapi rasa daging ikan benar-benar berbeda. “Pokoknya di sini kita makan ikan sampai tumbang,” ujar Febri, krew fajarpapua sambil menghabiskan kepala Ikan Kerapu.

Setelah kenyang, rombongan lalu beranjak pulang ke hotel dan tidur.

Kamis (17/11), kami kembali ke destinasi berikut yakni Tanjung Simora.

Kali ini apes. Meski Kaimana kota kecil tapi BBMnya susah gaisss….
Pemandangan antrian mirip ular tangga ini sudah jadi menu harian. Maklumlah, hotel yang kami tinggal dekat SPBU. “Biasanya tidak antri begini, sekarang karena pasokan dari Sorong lagi susah,” ungkap Anies, krew fajarpapua biro Kaimana.

Fan selaku direktur memutuskan mengantar semua krew menuju Tanjung Simora, lalu dirinya bersama Izzy kembali mengantri bensin.

Pantai Tanjung Simora terletak di Kampung Baru, hanya berjarak sekitar 25 menit dengan mobil dari Krooy. Keindahan pasir putihnya tidak kalah eksotis dengan pesona pantai teluk Triton.

Tidak sulit dijangkau. Hanya berjalan sekitar tiga menit dari jalan raya, kami disuguhkan pemandangan pantai bersama deretan pepohonan kelapa.

Kembali, hamparan pasir putih dan angin sepoi-sepoi meninabobo mata. Bukan main indahnya coiii…

Mungkin karena kami datang bukan pada hari libur, makanya tidak begitu ramai. Hanya terdapat satu rombongan dari gereja Pentekosta yang melakukan ibadah pembaptisan di pinggir pantai.

Di situ ada beberapa gazebo. Harga sewa cuma Rp.50.000 per unit. Barang-barang pengunjung dibiarkan tanpa pengawasan tetap saja aman.

Hari itu cuaca sangat mendukung karena sejenak saja hujan dan kemudian cerah sampai sore.

Makan siang sudah tersedia, yang lapar berendam air, bisa langsung menyantap hidangan.

Ando, krew design grafis, memilih kembali ke hobi masa kecilnya mengumpulkan kulit kerang. Putri bermain ayunan. Karen menguji nyali berenang di kedalaman, sedang pak Mustofa unjuk kebolehan berenang menaklukan ombak tepian pantai.

Spot Tanjung Simora benar-benar instagramable deh!

Sebuah pemandangan yang sangat menyejukan mata, membahagiakan jiwa dan menyegarkan raga.

Setelah puas berenang dan bercanda, rombongan-pun menikmati sajian mie rebus panas-panas. Tenang, ada satu kedai lokal di situ. Harganya juga terjangkau. Lumayan, kasih panas perut!.

Pengelola kedai juga orang lokal. Pokoknya luar biasa! Semua orang makan sampai kenyang, karena hari sudah senja kami kembali ke hotel.

Ikuti perjalanan terakhir kami menuju Kolam Sisir. Nikmati alunan kisahnya sebelum cerita trip to Triton sampai pada kalimat penutup. Cekidot !!! (bersambung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *