BERITA UTAMAMIMIKA

Catatan Tour Krew Fajar Papua Menuju Teluk Triton: Ada yang Baru Pertama Keluar Timika, Tiba Disambut Hujan (bagian 2)

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
14
×

Catatan Tour Krew Fajar Papua Menuju Teluk Triton: Ada yang Baru Pertama Keluar Timika, Tiba Disambut Hujan (bagian 2)

Share this article
Hujan menyambut kedatangan krew fajarpapua.com di Pelabuhan Kaimana.
Hujan menyambut kedatangan krew fajarpapua.com di Pelabuhan Kaimana.

Timika, fajarpapua.com – Jam tangan terus berdetak, entah sudah berapa ribu detik yang kami lewati. Ditengah hamparan gelapnya malam, moncong tangguh KM Tatamailau membelah samudera Arafura, membentuk bulir-bulir ombak dengan irama suara berdesir.

Sekitar jam 06 pagi, kapal yang kami tumpangi akhirnya sandar di pelabuhan Tual. Rupanya kesempatan ini dimanfaatkan Putri dan Sahirol (wartawan) untuk menjelajahi kota pelabuhan itu dengan berjalan kaki.

Foto-foto di landmark yang menjadi icon kota Tual – I Love Kei, menjadi pengalaman menarik bagi Putri. Maklum, seumur-umur, gadis lajang 19 tahun ini baru sekali keluar Timika, dan baru sekali naik kapal…wakakak, kacian deh.

Sebenarnya sih bukan hanya Putri, Sahriol dan Febri juga begitu. Dua prajurit lapangan fajarpapua itu nyaris tak pernah melihat dunia luar Mimika sejak pandemi menghantam bumi Cenderawasih.

Cekidot ! Tepat pukul 08.15 pagi KM Tatamailau lepas jangkar menuju pelabuhan Kaimana.
Rutinitas minggu pagi diatas hotel terapung itu kemudian berlanjut dengan keseruan-keseruan baru yang meningkatkan hormon endorphin setelah stres pekerjaan peliputan dua event besar di Timika yaitu PON XX dan PESPARAWI XIII yang baru saja lewat.

Tawa segar terpancar dari wajah Stefanus Ambing (Direktur), maupun Izzy (IT) dan semua krew yang ikut dalam perjalanan itu.

Hembusan angin membawa kapal bersama semua penumpang tiba di pelabuhan Kaimana sekitar jam 08.00 malam.
 
Tidak ada penyambutan, apalagi pengalungan bunga…iiiihhh mimpi kali yah…wakakak. Krew malah dikalungi ‘hujan bokar’ yang sejak sore sudah menunggu kedatangan kami di dermaga.

Namanya juga fajar, mau hujan kek, tetap dia adalah fajar. Para krew fajarpapua berjalan menembus hujan, pura-pura kuat, meski yang lain sudah kedinginan sewaktu tiba di Terminal Kedatangan Kaimana.

Kondisi penerangan pelabuhan di dermaga Kaimana berbeda dengan Pomako Timika lho… Di sana lebih terang, becek juga ada sih, hanya tidak ada ojek yang nyandar di kapal. Hehehe.

Bersyukur tidak satupun diantara krew fajarpapua.com yang mabuk laut dan sakit dalam kapal. Memang sedari awal semua krew sudah ditempah harus kuat menghadapi badai hidup.

Rombongan langsung dijemput mobil sewaan yang sudah standby.

Keluar dari dermaga, mobil kemudian berlok ke arah kiri menuju salah satu hotel terbaik di kota itu di daerah Kroy, namanya Kaimana Beach Hotel.

Perjalanan sekitar 10 menit, tiba di hotel, resepsionis sudah menyiapkan kamar yang dibooking sebelumnya.

Tanpa menunggu aba-aba, semua krew rebahan di kamar masing-masing. Lelah membawa kami langsung terlelap. Suara parau pecahan ombak dari bibir karang laut Kaimana sayup-sayup meninabobo malam kami yang tak disadari sudah berada di alam mimpi.

Baru sehari kami tiba di Kaimana. Ikuti kisah seru lainnya dan tentu dibalut dalam sajian yang menarik. Cekidot. (bersambung)
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *