Timika, fajarpapua.com – Peringatan HUT KORPRI ke-50 yang dilaksanakan di Kabupaten Mimika, Senin (29/11) diwarnai kejadian memalukan. Pada gambar baliho, tampak bendera merah putih terbalik menjadi putih merah.
Insiden bendera terbalik itu bahkan terdengar hingga ke istana negara.
Anggota DPRD Mimika yang juga Ketua Gardu Papua, Tanzil Azhari menyatakan turut berduka atas tindakan teledor yang dilakukan para ASN lingkup Pemda Mimika.
“Bendera itu merupakan simbol negara, yang jelas telah terjadi pelecehan terhadap simbol negara, ujar Tanzil saat dihubungi fajarpapua.com Senin, (29/11).
Diakui, sebagai warga sipil dirinya turut prihatin atas apa yang dilakukan oknum ASN atau siapapun perancang baliho yang melecehkan simbol negara itu.
“Sebagai warga negara saya tidak terima. Yang jelas kalau sudah terjadi seperti itu tetap akan jadi konsumsi publik,” katanya.
Terkait hal itu, dia meminta kepada bupati dan wakil bupati Mimika untuk tidak menempatkan pejabat maupun ASN di tempat strategis seperti humas/protokoler yang tidak mengerti simbol negara.
“Apalagi ini Papua, identik dengan dua bendera, ada bendera satu, dan ada bendera satu lagi. Jangan sampai jadi konsumsi publik bahwa kita selalu dilecehkan, dan jangan sampai jadi konsumsi pihak sebelah untuk dimanfaatkan,” terangnya.
Untuk itu Tanzil meminta penanggungjawab kegiatan itu dievaluasi.
“Ini bukan sekali tapi sudah dua kali, saya tidak mau berikut ada hal yang sama terjadi lagi, ini sebenarnya bisa dituntut, tapi sebagai manusia saya bisa maafkan itu, mereka harusnya betul-betul bekerja, karena mereka ini digaji negara,” tambahnya. (feb)