BERITA UTAMAMIMIKA

Seorang Penceramah Kondang Timika, Selama 8 Tahun Dituding Cabuli Anak Yatim Piatu, Simak Pengakuan Korban Berikut Ini…

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Seorang Penceramah Kondang Timika, Selama 8 Tahun Dituding Cabuli Anak Yatim Piatu, Simak Pengakuan Korban Berikut Ini…

Share this article
Ilustrasi
Ilustrasi

Timika, fajarpapua.com – Seorang penceramah kondang di Timika berinisial S diduga mencabuli seorang anak yatim piatu yang selama ini dijadikan sebagai anak angkatnya.

Ironisnya, aksi bejat tersebut dilakukan oleh oknum penceramah yang juga menjabat sebagai kepala sekolah itu selama 8 tahun atau sejak Tahun 2012 hingga 2020 lalu.

ads

Korban sebut saja Mawar kepada rekannya melalui WhatsApp yang kemudian dilanjutkan kepada fajarpapua.com, Minggu (12/12) mengaku terpaksa melayani nafsu sang penceramah.

“Kak saya merasa korban yang dari tahun 2012-2020 melayani nafsu itu dengan terpaksa karena diancam dengan kata kata “perkosa”,” tulisnya.

Mawar mengaku tidak memiliki kekuatan untuk melawan karena statusnya yang yatim piatu dan dirawat oleh keluarga oknum penceramah tersebut.

“Saya tidak ada kekuatan untuk melawan karena dari SMP saya sudah tdk punya orang tua kak orang tua saya saat itu sudah meninggal dua duanya, selama saya kuliah yg saya tau uang itu mintanya di mereka jadi apapun saya lakukan (kecuali hubungan badan) demi bisa sekolah karena saya dr kluarga tidak mampu ,” tulisnya.

Mawar juga mengungkapkan, dirinya terpaksa mengikuti kemauan oknum penceramah yang sudah dianggap sebagai orang tua itu karena selalu diancam.

“Saya hanya berpikir mereka orang tua saya, dan kata kata “kalau kamu kuliahnya gak serius kmu abi perkosa di Surabaya” itu yg membuat saya terpaksa melakukan,” lanjutnya.

Mawar juga mengaku, jika dirinya tidak mengikuti kemauan oknum penceramah itu, dirinya takut seluruh biaya kuliah dan biaya hidupnya yang ditanggung keluarga itu dicabut.

“Kalau saya tidak menuruti kemauan beliau tau sendiri kak saya minta uang semuanya ke beliau kalau permintaannya tidak di turuti dia slalu bilang ” kemarin saja abi minta tdk di kasih” akhirnya saya pasrah dan menahan semua ini sendirian,” ujarnya.

Mawar juga mengaku dirinya terpaksa menyimpan derita dan tidak menceritakan perlakuan ayah angkatnya ke keluarganya karena menjaga perasaan ibu angkatnya.

“Saya menjaga hati umi dan adek adek sampai saat ini masalah ter up kembali,” tulisnya sambil menyertakan emoji menangis dan permohonan maaf.

Sementara berdasar informasi yang diterima fajarpapua.com diketahui, pada Jumat (10/12) lalu telah dilakukan upaya mediasi antara Mawar dengan oknum penceramah tersebut.

Namun saat itu Mawar yang menjadi korban memilih jalur hukum untuk mendapatkan keadilan atas perlakuan yang diterima dirinya.

Kasat Reskrim Polres Mimika, Iptu Bertu Hardyka Eka Anwar saat dikonfirmasi salahsatu media nasional mengatakan pihaknya telah menerima laporan atas kasus tersebut.

“Satu laporan, nanti kalau sudah jelas, akan kita rilis,” ujarnya.

Bertu menambahkan, demi menghindari hal yang tidak diinginkan saat ini terduga pelaku sudah mengamankan diri ke Mapolres Mimika. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *