Timika, fajarpapua.com- Korban aksi pencabulan yang dilakukan oleh penceramah kondang di Timika berinisial S terus bertambah.
Selain Mw alias Mawar, ternyata ada korban lain yang diduga juga menjadi korban aksi cabul pelaku yang diketahui juga menjadi kepala sekolah swasta di Timika tersebut.
Hingga Senin (13/12) sedikitnya ada tiga korban lagi sehingga totalnya menjadi empat orang korban yang rata-rata adalah anak didik pelaku di sekolah yang dipimpinnya.
Kapolres Mimika, AKBP I GG Era Adhinata kepada fajarpapua.com mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan proses penyidikan dan pelaku sudah diamankan.
“Pelaku S saat ini sudah diamankan untuk proses penyidikan dan 4 korban dalam penyidikan di Reskrim Polres Mimika,” ujar Kapolres Era saat ditemui di Polres Mimika, Jalan Agimuga Mile 32, Senin (13/12).
Dari penyidikan Kapolres Era menambahkan, video call menjadi modus yang digunakan pelaku dalam melakukan aksi cabulnya.
“Modusnya pelaku mengajak korban video call dan kemudian pelaku melakukan pelecehan terhadap para korban,” katanya.
Selain itu pelaku juga diketahui memasang CCTV di kamar salahsatu korban yang juga anak angkatnya sendiri.
“Pelaku memasang CCTV di kamar korban, dan kami akan mengambil CCTV-nya untuk barang bukti,” lanjutnya.
Seperti diberitakan fajarpapua.com sebelumnya, seorang penceramah kondang di Timika berinisial S diduga mencabuli seorang anak yatim piatu yang selama ini dijadikan sebagai anak angkatnya.
Ironisnya, aksi bejat tersebut dilakukan oleh oknum penceramah yang juga menjabat sebagai kepala sekolah itu selama 8 tahun atau sejak Tahun 2012 hingga 2020 lalu. (feb)